366 Hari Bersajak - 366. Selesai Lebih Baik Dari Sempurna

Sibuk nian orang-orang hari iniSemua riuh merencanakan Atau menyebarkan jangan ikut-ikutanIni memasuki bulan tujuh pada putaran bulanBulan dengan banyak arahan tak bertuanSalah-salah kita jadi bulan-bulananIni tahunnya siapa ini tuhannya siapaapakah tuhan memesan kalender duniapadahal tanggal-tanggal tak turun dari langitSibuk nian orang-orang hari inibahkan lupa istimewa hitungan tahun inidan me [...]

366 Hari Bersajak - 365. Sajak Sajak Kosong

Penghujung tahun di depan mataNamun mataku masih berada di depan ponsel sajaGulir, gulir, ibu jari di atas layarSudah penuh kepala ku dengan video dan gambarRasa-rasanya aku terus tak mampuMengendalikan emosi menggebuMembenci alur-alur tak sesuai teoriUntuk apa mempelajari sisi kanan dan kiriAir mata tak habis jugaBuangan memang sia-siaApalah jawabanku nantiaku hanya mampu memendam dalam hatiNyaw [...]

366 Hari Bersajak - 359. Semua Merayakan

Ada hari di penghujung tahunYang membuatku selalu bingungApa lagi yang mau kusandingkanUntuk menemani buket bunga buatanSampai tahun dua ribu sembilanMemilih bunga menjadi kegiatan menyenangkanLalu memilih dua hadiah berikutnyaTak perlu mahal, yang penting bermaknaKaus kaki untuk NenekSapu tangan untuk AtokBisa juga dibalik, ah tidak bisaHanya Atok yang selalu terbatuk-batukAda tahun dimana tabun [...]

366 Hari Bersajak - 356. Yang Aku Pertanyakan

Biasanya pagi terasa riuhArahnya dari dapur ibuyang tak lama berteriakkarena bantuan tak kunjung bangunBiasanya perkemahan memulai hari dengan gaduhAsalnya dari tim masakkebingungan mengolah logistikdan ternyata lupa membawa gasnyaBiasanya fajar di hutan diringi kicauBurung-burung mencari makan, tupai dan hewan lainnyaUmumnya begitu di semua liniSemua mengutamakan mengisi perut sejak pagiTapi ter [...]

366 Hari Bersajak - 355. Hari-Hari Rupa-Rupa (Cerpen)

Di penghujung fajar, seonggok daging bernyawa terburu menunaikan tugas sebagai insan berakal. Ia tegopoh menyiram air ke beberapa bagian tubuhnya. Jika mencari kesempurnaan dari ritual itu, ia akan berkata,"Wajarlah tak sempurna, bukan nabi ini boy." Ada saja jawaban ajaib mengikuti tren yang sedang berkembang. Tanpa dipikir, tanpa dikaji, semua mengikut arus nyaman dari dunia maya. Tak sampai 3 [...]

366 Hari Bersajak - 350. Kereta Luncur Jiwa

 Duhai, pagiku tersenyum mengingat rencana hari iniAku akan berlarian dan sesekali melompat kecilDuhai, indah nian hari kemarin, hari ini dan ku yakin esok hariDan sebagian dari kebahagiaan itu tentu ada raga menjadi andilTatkala jari bergulir pelan pada layar ponsel pintarTanpa niat, aku seperti sedang menyakiti diri sendiriSepasang kelopak mataku perlahan bergetarLalu terasa seperti ada benda t [...]

366 Hari Bersajak - 335. Mencintai Ketidaksempurnaan

Matahari dan rembulan beberapa kali berseteruTerkadang soal rotasiTerkadang soal bumiPetir menyambar-nyambartak menyakiti, namun memberi traumatak lama, hujan turun dengan derasnyaKatak kecil keluar dari tempurungMenikmati hujan yang terasa sakitNamun nyamanSisi-sisi alami dari sebuah kehidupanbukan mesin dengan coding dan logikaMatahari dan rembulan boleh berseteruTerkadang soal rotasiTerkadang [...]

366 Hari Bersajak - 177. Semua Ilmu, Ada manfaatnya

Ketika kamu mengetahui bahwa ada ilmu yang tidak bermanfaat, maka itulah manfaatnya, kamu akhirnya tau kalau itu tidak bermanfaat. Bingung?Aku semakin sering tertawa geli ketika memahami bahwa ada banyak hal yang tidak didapatkan dari bangku perguruan tinggi. Ada banyak skill yang didapatkan justru setelah menemukan kasus di pekerjaan, menguliknya, mencari tau, mencari guru, lalu menemukan jawaba [...]

366 Hari Bersajak - 157. Seperti Ini Saja Maunya

Jalanan pulang dihiasi titik-titik cahaya meredupMaju kedepan, suasana semakin kelamMemang sudah malam, ditambah dengan gulitaToko-toko lebih cepat tutupmesin kasir sudah hitamtakut ada yang gelap mataSssshuushh, shuush, seorang ibu dengan lembut meniupanak dipangkuanya tak kunjung terpejamTerbiasa gawai pintar, sang ibu tak lagi pintar berceritaSudah dua jam gawai pintar tertelungkupkarena bater [...]

366 Hari Bersajak - 155. Kembali Pulang (Cerpen)

Bandara Polonia, 2012Aldi menghembuskan napasnya saat turun dari pesawat. "Medan," gumamnya. Dengan lambat ia menyusuri pintu keluar kedatangan luar negeri, mencari taksi setelah mengambil bagasinya.Tak lama seorang supir taksi menghampiri Aldi. Dengan menunjukkan alamat dari gawainya, pak supir langsung melaju menyusuri jalanan kota Medan. Aldi tak peduli pemandangan Medan yang banyak berubah. P [...]

366 Hari Bersajak - 151. Mengerti Apa

Terus, menyelam, dalam, dunia, mayaPadahal, ini saja, sudah, di dalam, dunia, fanaAku mempelajari setiap ilmu dengan seksamaselain ilmu agamaAku membaca habis setiap buku fiksi terbaruselain satu bukudua dekade sudah dilewatidiajari sejak sedari dinitapi mengapa sulit mengertisekadar membaca tanpa tau artiKamu telah melihat orang-orang pergimeninggalkan dunia yang penuh tipu muslihatNamun tidak m [...]

366 Hari Bersajak - 149. Takdir

Aku tau kamu sedang menikmati duniaHidup, kesenengan, berlebih hartaTidak apa, karena tak semua berpunyaParasmu indah, organmu lengkapfisik bisa bergerak sempurnaberkat genetik dari orangtuaKau dirawat dengan penuh kasih sayangwelas asih, meski kadang lewat pengasuhTidak apa, karena tak semua disayangDan berhenti menikmati seluruh kebebasanbebas dalam belajar dan mengasah segala hal yang kau suka [...]

Review Novel dan Film Bukan Cinderella (Dhety Azmi)

        Aku gak tau sih kenapa tiba-tiba aku nulis review buku sekaligus film disini, hehe. Karena biasanya aku sering buat review film di blog utama. Blog ini khusus tulisan aku dan juga review khusus karya-karya yang berbentuk tulisan. Tapi kali ini aku gak bisa pisahin untuk review sekaligus keduanya setelah aku menonton filmnya dan lanjut membaca novelnya di wattpad. Padahal Film-nya banyak d [...]

366 Hari Bersajak - 138. Tugas

buah kelapa terombang-ambing di lautantanpa dayung, tanpa sampantujuannya? tidak tahu berlabuh kemanasampai kapan? 5-10 tahun lebih tak mengapaia bertahan dengan daging buahnyasendirian, tanpa harapan ada yang membantunyademi bertemu daratandan bertumbuh disanaakarnya akan muncul ketika bertemu daratanmeski ia tahu nantinya ada gangguansebelum bertunas, bisa jadi dimakan kepitingsebelum bertunas, [...]

366 Hari Bersajak - 137. (Cerpen) Naskah Opera Sabun

Di salah satu cafe yang berada di kawasan perkantoran, Tania duduk sendiri asik mengetik di laptopnya. Ia menikmati suasana pagi menjelang siang di dalam ruangan dengan musik Lo-Fi yang diputar oleh pemiliknya. Tak ada orang lain di sekitarnya, hanya ada dua-tiga pengunjung yang menunggu pesannya untuk mereka bawa pergi. Kadang tangannya berhenti sejenak memikirkan lanjutan kalimat yang akan ia k [...]

366 Hari Bersajak - 136. Siklus

Kadang kita Naik - TurunBukan soal hidup, itu nyatanyaKadang naik tangga lalu turun dengan liftsudah sulit menggapai atas, mulus sekali turun kembaliKadang kita harus memilih Kanan - KiriBukan soal hidup, itu nyatanyaAkan ketemu dijalan utama yang samaHanya resikonya saja yang berbedaKadang kita akan merasakan Ramai - SepiBukan soal hidup, itu nyatanyaSiang hari, terdengar ramai sekali dari segal [...]

366 Hari Bersajak - 135. Lihat Kanan-Kiri Sebelum Menyebrang

Coba lihat pohon itu. yang di ujung sanabetul daunnya rindang, ujar si tinggibetul batangnya besar, kata perempuan yang sedang dudukbetul akarnya besar sekali, dia sambil tiduran berucapCoba lihat pohon itu, yang di ujung sanaiya, yang daunnya melebar itu kan?iya, yang batangnya berurat besar kan?iya, yang akarnya muncul anakan pohon kan?Coba lihat pohon itu, yang di ujung sanabukan yang itu ya? [...]

366 Hari Bersajak - 134. Pikiranku

Aku tidak menyukai sesuatu yang bersambung,cerita berseri, novel berjilid, cerita menggantung,Aku tidak menyukai ketidakpastian dalam akhir ceritadrama berjilid, film bernomor, akhir tak terdugaItulah seni dalam menyusun ceritamenarik perhatian pemirsamembuat kita penasarandengan emosi dipermainkanItulah seni dalam berkaryapenonton terbawa dalam suasanakepikiran sampai dunia nyatakalau ada tokoh [...]

366 Hari Bersajak - 133. Juri

Dalam perlombaan, dalam kompetisisebelum kita mengikutinya secara sadarada hal yang biasanya kita lihat dahulusiapa yang akan jadi penilainyaDalam perlombaan, dalam kompetisidari penilainya, kita melihat referensinyaagar kita bisa membaca kriteriauntuk masuk dalam perhatian dan jadi pemenangnyadalam perlombaan, dalam kompetisikita tau peraturannya, kita tidak tau penilainyatapi tetap kita berani [...]

366 Hari Bersajak - 132. Daur

Suara hujan terdengar deras menderudi dalam istanaku, aku mengintip dari jendelaseseorang memegang payung rusaktak mampu melindunginya dari basahtapi ia terus berjalan, perlahan hilang dari pandanganudara bergerak semakin kuattekanan suhu membuatnya semakin liarseseorang memeluk dirinya sendiri eratbadan ringkih itu seolah tak mampu menahania tetap berjalan perlahan, hilang dari pandanganTerlihat [...]

366 Hari Bersajak - 131. Tidak ada Imajinasi

dengan riang gembira aku katakankita akan pergi ke benua bernama eropa,ia bertanya, benua itu apa?dengan riang gembira aku beritahunanti kubawakan oleh-oleh dari Kathmanduia bertanya, toko apa itu?dengan riang gembira ku beri kabarkau bisa jadi dokter saat sudah besar,ia menjawab lirih, tidak mungkin, kemarin temanku saja tak sempat menjadi besar... perut dan matanya kulihat keluar

[...]

366 Hari Bersajak - 130. Batu

Hari ini hujan tidak lagi mengagetkan di bulan JuniKarena kebohongan di bulan April sudah berulangMei menjadi mediator rasa sakit yang sempurnaCuaca tak memperhitungkan perasaanKekejaman hanya memetingkan tujuanDisini yang mengerti hanya mampu terdiamPerubahan apapun yang terjadiTak membuat banyak bergeming isi hatimungkin sudah lama berubah jadi batu, tak tahuTernyata benar, tidak mudah sudah me [...]

366 Hari Bersajak - 129. Besar Kecil

Dulu menjadi semut kecilmampu menghancurkan yang besar hingga berkeping-kepingKini menjadi paus penguasa lautanhanya mampu memakan hal-hal yang kecil

[...]

366 Hari Bersajak - 128. Ramalan-Nya

Sulit rasanya harus menahan isak tangisSulit rasanya raga tak bergetar setiap mendengar kabarHari ini, Rafah luluh lantahHari ini,             kenapa pasrah...Jumlah pembela banyaktapi seperti buih dipermukaandiriakkan, muncul terang-teranganlalu hilang dibawa angin, lalu hilang digulung ombakdiriakkan, muncul kembali semakin banyak,lalu... apa?Buih itu tak ada pertahanannya. Ia hanya bentuk dari [...]

366 Hari Bersajak - 127. Putar Balik

Dulu miskin ilmu, tapi pengamalannya penuhsetitik saja terlihat penjelmaannyaterasah dan bercahayaKini ilmunya banyak, tapi layas mencari pembenaranhati terperangkap, dalam labirin berputar-putarDalam pertanyaan, mencari jawaban

[...]

366 Hari Bersajak - 123. Guna Guna Guna

Apa gunanya sekolah, jika tak menjamin hidupmu mudahApa gunanya belajar, jika tak menjamin kita menjadi kaya rayaApa gunanya pendidikan, jika hanya untuk memajang ijazahApa gunanya nalar, jika tetap memakai jejaring keluargaGuna, dari bergunaguna-guna, kelenik punya bahasajadi manusia harus bergunaterjebak dalam guna-gunaYa itu, gunanya.jangan seperti guru yang berguna tapi harus masuk dalam guna [...]

366 Hari Bersajak - 122. Aneh betul piramida ini

didalam hutan, semua punya peranpenyubur, perusak, penanam, penumbangtanpa dominansisemua menjadi berimbangtikus beranak banyak, karena ia keciljika gajah beranak banyak, bayangkantikus beranak banyak, karena ia mangsajika harimau beranak banyak, bayangkanada yang bergerak disiang hariada yang bergerak dimalam harijika mereka beradu waktubetapa riuhnya hutan kala itumanusia bukan hewan dan tak ti [...]

366 Hari Bersajak - 22. Jangan Mati

Mengerikan membayangkan akhir kehidupanSaat diam dan tak ingin tahumengikuti tarikan nafas tanpa pengertiankenapa sejatinya kita diciptakandikira dua kalimat saja sudah menyelamtakanmerasa beruntung sudah didalam garis keturunankunci sudah dipegang, apalagi yang dikhawatirkan?tanpa mencari tau sebenarnya itu kunci apamengerikan membayangkan akhir kehidupanmempasrahkan diri dengan hal yang kita pe [...]

366 Hari Bersajak - 21. Cara

Bagaimana caranya, agar bersyukurtidak dengan nikmat orang lain diukurBagaimana caranya, agar bahagiatanpa merasakan nestapaBagaimana caranya

[...]

366 Hari Bersajak - 20. Kurir Rasa (Cerpen)

Sudah dua jam aku berdiam di tepi danau ini. Terduduk menikmati aroma embun pagi, cericip burung dan tupai yang melompat-lompat di dahan hingga membuat pohon-pohon bergerak ringan. Matahari belum terasa begitu terik.  Entah apa nama tempat ini, aku hanya berjalan menyusuri jalan setapak dari penginapan. Bahkan masih kabut saat aku keluar, kakiku melangkah pasti selama masih ada jalan. Aku tidak m [...]

366 Hari Bersajak - 19. Berpikir, bukan bergulir begitu saja

Tahun ini dua puluh delapan sudah usiakuMasih lama memang menuju akhir tahunNamun tetap saja kepala tiga semakin dekat bertemuBukannya menguatkan diri untuk karakter dewasaAku malah asyik terus berseluncur di dunia mayaJari-jemari ini asik sekali menggulirkan linimasaLantas aku sadar ini menumpulkan pikiranSesederhana aku baru menyadari satu kelakuanyang ternyata tidak sesimpel itu saat dipandang [...]

366 Hari Bersajak - 18. Bagaimana aku bisa baik-baik saja

Rasanya hati terus bergetarmeruntuhkan dinding batu akibat tawameluruhkan lapisan angkuh didalamnyasemakin tipis, dan menjadi mudah terlukaPemberitaan belum kunjung memberikan rasa legaBantuan masih terjebak diperbatasan sanaledakan masih mendominasi suarapadangan masih dihujani senjatasemantara ada yang mengambil momenmengirimkan bantuan yang kita tau takkan mungkin lewat perbatasantakkan sampai [...]

366 Hari Bersajak - 17. Niat

Bagaimana aku menjelaskanBahwa aku tak pernah menjalin komitmenTerakhir aku menaruh perasaandicampakkan dengan alasan cukup cemenjika dikatakan hari-hari penuh kegalauanbukan kah kita sering melangkah dalam kebimbangansering kali terjebak dalam keraguandan melihat masa depan tanpa kepastianApa takutmu melukaikuApa takutmu tak cukup untukkuJika sejak awal sudah berpikir begituJangan coba-coba berm [...]

366 Hari Bersajak - 16. Ridho

Sebelum berdoa, aku selalu bertanyakepada ibu, apakah doa kita sama?Sebelum melangkah, aku selalu melihat arahApakah ini diketahui oleh Ayah?Sebelum aku menikah, aku selalu percayaagar pintaku dikabulkan oleh-NyaPerkara ini tak main-mainKarena tak ada kehidupan yang lainSetelahnya, tanyaku, langkahku, akan berpindahkepada orang asing yang suatu hari,akan direstui Ibu.akan diterima Ayah.

[...]

366 Hari Bersajak - 15. Kopi

Biji putih gading berubah menjadi coklat tuakadang ku temukan tua sekali hampir hitamAromanya nyaman dirasaAda juga yang hangus kurasasatu-dua, bulat-lonjong, beri-beriyang mana saja diberiku sesap dengan sepenuh hatiHanya untuk campuran canephoramurni canephoranama indah itu membuat dadaku berdebarAduh, sendiku ikut bergetarKuhindarinamun kadang, godaannya sulit untuk ku antisipasiMereka tak sed [...]

366 Hari Bersajak - 14. Yang Aku Benci

Malam ini terasa begitu menyebalkanKeheningan yang seharusnya ternoda oleh riuh nyanyianSuaranya tak salahNamun dadaku terus merasa sesak dan gelisahAku pikir, aku menyukai malamnya hutan karena misteriusAku pikir, aku menyukai menyelam karena tak ingin terbawa arusTernyata yang kucari ketenangan  Ternyata yang kucari keheninganMereka yang lahir dan besar dalam hening,Memintaku untuk menemaninya [...]

366 Hari Bersajak - 13. Sudahlah

Apakah ini menjadi terlalu aneh ketika aku tidak punya ketertarikan lebih dari pertemanan di usia segini?Jangan terlalu pilih-pilih kata para senior yang sudah menikahSalahkah aku yang sangat takut akan menjadi bagian orang-orang yang belum dimatikan sampai akhir jaman lantas menerima seseorang yang tidak peduli akan agamanya?Salahkan aku yang peduli dengan kesehatan lantas menerima seorang perok [...]

366 Hari Bersajak - 12. Tinggi

 Nak, Tak ada hujan diatas sinitak ada banjir menghampiripadahal sebelum pergilangit gelap bak dini hariLalu semua seolah hilangsat burung besi ini terbangbegitu pula langkah hidupketika sulit menjepitkita berusaha merangkak pelanke tempat yanglebih tinggigoncanganna adaturbulensinya nyata terasa(ah, sesuai harga juga biasanya!)Tapi semakin di ataskesulitan itu tak lagi menjadi batashanya terliha [...]

366 Hari Bersajak - 11. Naung

Kau taukan rasanya peluh saat tak punya termpat untuk berteduhkau taukan rasanya perih saat perut tak diisiLantas mengapa kau biarkan rumah mereka rusak...lantas mengapa kau rebut makanan milik mereka...Ambil secukupnyatanam kembaliambil seperlunyapulihkan lagi

[...]

366 Hari Bersajak - 10. Indi e

Senja,saat mentari pamit dengan indahseburat warna hangat, lalu hilangmenyisakan kelamSenja,Tenggelannya jiwa-jiwa yang lelahjatuh dalam sujud, hati yang rapuhmata yang nanar menatap hari bergantiapakah esok ia masih bisa memberi artiSenja,identik dengan anak indie, secangkir kopi, dan bait puisi.yah seperti ini.

[...]

366 Hari Bersajak - 9. Kenapa di block woy, ya maaf

Ku pandang kau sebagai teman,Kau anggap ku teman kencan,Maaf kita harus putus hubungan,Ku tak mau ikut rayuan setanSejak awal kita berkenalanKu pikir kita punya sama pandangan,bisa berbagi pendapatbisa berbagi wawasancerita-cerita baru antara kitadari masing-masing tempat kerjatak kusangka, semua berubahsaat matamu memercikan rasa yang membuatku marahSemoga, akan ada pertemuanyang membuat kita sa [...]

366 Hari Bersajak - 8. Silahkan bahagia semu

Kamu boleh berbahagia dengan hartasemua hal yang dipunyakamu boleh berbangga ataspertemuanmu dengan pasangankamu boleh jumawa untuk hidupyang tidak dimiliki segelintir orangDan kau tak mencari pada sang Maha Pemberidan kau lalai pada rejeki yang kau caridan kau abai pada hak yang kau kebirinikmati saja dunia iniberendam saja pada gelimang materijauh, pergi, hati, nuranilantas mereka yang menginga [...]

366 Hari Bersajak - 7. Yang Bertasbih

 Tuhan, jika hamba masuk surgajika hamba masuk surgajika... setelah semua dosa terbakar di nerakabolehkan, bolehkan hamba bertanya?Hubungan hamba pada-Mu, bisa hamba meminta ampunHubungan hamba pada manusia lainnya, bisa hamba upayakan maaflalu,bagaimana cara menyelesaikan urusan pada hewan-hewan ciptaan - Mu?bagaimana cara memohon ridho dari tumbuhan yang senantiasa bertasbih kepada - Mu?bagaima [...]

366 Hari Bersajak - 6. Bukan Aku

 Aku terpana pada dunia mayaSudahlah gelap mata pada hartalantas tenggelam dalam dunia fiksi belakatertawa-tawa mengalihkan masalah nyataApa sebenarnya bahagia?Bahkan itu, bukan aku yang berkuasa atas tawaAku kira, kita semua bisa bermimpi lepasmelakukan semua hal seenakjidattanpa peduli akhirnya akan bertanggung jawab

[...]

366 Hari Bersajak - 5. Pantulan

Rembulan hanya bersinar diwajahkuTapi tidak dengan hatikuMungkin kini terlihat baik tak bercelaSadarlah, takkan ada yang sempurnaAdakah yang memberi jaminanKebaikan-kebaikan yang dipantulkanmenjanjikan keberadaan sehelai rambutku di surga?atau... justru semua habis di Nearak, sudah.Siapa aku yang dikatakan berwajah rembulansiapa kau yang dikatakan tampan rupawantak ada yang bisa menujukkan kebena [...]

366 Hari Bersajak - 4. Memori

 Ada nada-nada yang mengingatkan suatu suasanalirik-lirik menggelayut manja beriramameski tak ada nama kita di dalamnyarekaman memori mengalun indah mempesonamempermainkan imajinasi sekelebat tak berjedaBerikan aku kunci kotak musik ituaku tak mampu terus terjebak di masa laluterlalu indah saat terbayang sewaktu-waktumembuatku di masa kini menjadi rinduakan hati yang sudah berdebu

[...]

366 Hari Bersajak - 3. Pesan Untuk Masa Depan

Bukan sajak, hanya kumpulan kata-kata.Nak, maafkan ibu jika nanti kita sudah bertemu, banyak hal mungkin akan sulit untukmu mengerti. Ibu tak akan mengizinkanmu bermain gadget sebelum usiamu mencapai 7 tahun. Sebisa mungkin, setiap saat, kita akan bersama, karena, meski mungkin terdengar seperti mimpi, ibu akan berusaha semaksimal mungkin untuk hadir 24/7 dalam kehidupanmu. Mungkin impianmu terde [...]

366 Hari Bersajak - 2. Take off

366 Hari Bersajak - 2. Take offIlustrate by Bing AIIt's a beautiful morning for mourningEvery time I scroll to found my darlingThere is only a photos and videos to cryingA bunch of heartless people show a magic from charming to nothingBirds serenade, a melancholy tuneNature's lament, beneath the crescent moonIt's a beautiful morning, a paradox bornFor in the joy, there's a hint of forlornWe laugh [...]

366 Hari Bersajak - 1. Mulai

Ilustrasi Bing Ai366 Hari Bersajak - 1. MulaiMendung menyapa seolah menggambarkan langit lelahSelongsong petasan menumpuk di tempat sampahTrauma menyapa hewan-hewan tak bersalahtiga ratus enam puluh enam hari kedepan, semoga kaprah sudah berubahMuda mudi lelah menghabiskan malamLelap dalam mimpi beranekaragamAtau kosong kelamTahun ini sepertinya akan mencekamLain tempat ada yang sudah bersiapMeny [...]

Tags