SPEAK UP #2



Casea menatap lama buku diarynya, ia bingung ingin menulis apa. Banyak hal yang ia lalui hari ini dengan gembira. Semuanya. “Aha!” serunya tiba-tiba. Pulpen mickey mousenya menari-nari dengan lincah di Diary bergambar mickey pula.

Ry, banyak yang ingin aku ceritain. Tapi sayangnya sedikit yang mau aku tulisin di sini. To the poin aja ya…. Pokoknya hari ini sangat menyenangkan!!! ^V^

Casea meletakkan pulpenya dan membaca yang baru ditulisnya tadi. Walau hanya beberapa kalimat, itu sudah berkesan banget di hatinya. Tangannya merambat lagi menuju ke komputernya dan membuka akun facebooknya. Ia melihat Ada 8 permintaan teman. Kebanyakan dari teman-teman barunya. Casea meliha satu persatu; ada Aista dewi muaniez, -Hyka n’ Hyga-, -Hyga n’ Hyka-, Syarchie tania, Ahmad Latief....
“Hiik...?La, Latif??!”Casea setengah tersedak oleh Lasy-nya. Ia langsung meneguk air yang di sebelah bungkus Lays. Sekali lagi ia menatap lekat-lekat nama itu.
“ Eh,ini kan Cowok yang ketemu di tangga sekolah tadi. Uh… cool banget sih…”

Puisi Cinta Romatis Sepasang Burung Dengan Sepasang Sayap

 Puisi Cinta Romatis 

Sepasang Burung Dengan Sepasang Sayap

Sepasang burung dengan sepasang sayap
Bisakah mereka terbang?
Ranting yang tertaut di pohon tanpa akar
Bisakah mereka berdiri?

Dan aku,
Hanya burung dengan sebelah sayap
Dan aku,
Hanya ranting tak bertaut di pohon tanpa akar

Aku tak bisa lari
Aku tak bisa pergi
Menjangkau langit
Tanpa sepasang sayap yang menemaniku

Temukan aku
Bantu aku
Agar aku bisa
Berdiri dan terbang menatap dunia

Seseorang, yang memiliki
Sepasang sayapku
Seseorang, yang meyimpan
Tautan rantingku

SPEAK UP #1



“Drap,drap,drap” terdengar suara langkah yang setengah berlari sambil menaiki tangga. Cewek berkulit kuning langsat ini berhenti sejenak untuk mengelap keringatnya yang mengucur deras di dahinya. Lalu ia berlari melewati satu tingkat lagi. ia memang harus cepat, karena fanatik penyuka biru ini tahu bahwa ia sangat-sangat terlambat. Apalagi untuk ukuran ‘hari pertama seorang anak baru’ di sekolah yang di pilihkan kedua orang tuanya itu.
“ Ih…ini semua gara-gara Ayah! Udah di bilangin masuknya jam tujuh, eh…di antarin jam setengah sembilan!”. Repetan panjangnya yang di sertai tendangan sebuah tutup pulpen yang ada di koridor itu.”Klotak!”,”Adoww” pekik seseorang. Ternyata tutup pulpen itu mendarat dengan mulusnya di kepala seseorang. “Mati aku!”ujarnya dalam hati.

Tags