Sulit rasanya harus menahan isak tangis
Sulit rasanya raga tak bergetar setiap mendengar kabar
Hari ini, Rafah luluh lantah
Hari ini,
kenapa pasrah...
Jumlah pembela banyak
tapi seperti buih dipermukaan
diriakkan, muncul terang-terangan
lalu hilang dibawa angin, lalu hilang digulung ombak
diriakkan, muncul kembali semakin banyak,
lalu... apa?
Buih itu tak ada pertahanannya. Ia hanya bentuk dari tegangan permukaan
Dulu, kita bingung kenapa begitu sulit membedakan air dan api
Kini, untuk melihat saudara kita, masih harus menggunakan produk y*hudi
Sulit.
Pahit.
Sakit.
Apa... Tuhan... hamba takut... tak bisa menjadi bagian dari perlawanan... hamba takut... hanya menjadi buih lautan....
Apa yang harusnya kita lakukan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalau ada yang ga bagus tolong dikasi tau ya, biar penulis bisa menyempurnakan tulisannya :)
kalau ada ide lanjutan cerita juga di terima...
Makasih :D