366 Hari Bersajak - 157. Seperti Ini Saja Maunya

Jalanan pulang dihiasi titik-titik cahaya meredup

Maju kedepan, suasana semakin kelam

Memang sudah malam, ditambah dengan gulita


Toko-toko lebih cepat tutup

mesin kasir sudah hitam

takut ada yang gelap mata


Sssshuushh, shuush, seorang ibu dengan lembut meniup

anak dipangkuanya tak kunjung terpejam

Terbiasa gawai pintar, sang ibu tak lagi pintar bercerita


Sudah dua jam gawai pintar tertelungkup

karena baterainya sudah padam

anaknya takkan mengerti, masih balita


Mati listrik, semua menunggu hidup

Padahal mati, tak menunggu datangnya malam


Kita tak menunggu, nanti juga dipanggil sang pencipta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau ada yang ga bagus tolong dikasi tau ya, biar penulis bisa menyempurnakan tulisannya :)
kalau ada ide lanjutan cerita juga di terima...
Makasih :D

Tags