Senja,
saat mentari pamit dengan indah
seburat warna hangat, lalu hilang
menyisakan kelam
Senja,
Tenggelannya jiwa-jiwa yang lelah
jatuh dalam sujud, hati yang rapuh
mata yang nanar menatap hari berganti
apakah esok ia masih bisa memberi arti
Senja,
identik dengan anak indie, secangkir kopi, dan bait puisi.
yah seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalau ada yang ga bagus tolong dikasi tau ya, biar penulis bisa menyempurnakan tulisannya :)
kalau ada ide lanjutan cerita juga di terima...
Makasih :D