Ibu, Terimakasih

Ibu, apakah kau tau saat kau mengandung...
seorang insan seperti apa yang akan kau lahirkan?

Ibu, apakah kau tau saat kau mengandung...
seorang lelaki atau perempuan yang akan kau besarkan?

Ibu, apakah kau tau saat kau mengandung...
seorang berhati apakah yang engkau ciptakan?

ibu, aku kini telah lahir tumbuh besar dibawah pengasuhan mu
ibu, aku kini telah beranjak dewasa dan mencari jalanku
ibu, terimakasih
dan maaf

maaf aku telah lahir dengan menangis
maaf aku pun selalu meminta dengan menangis
maaf aku marah dengan menangis
maaf aku membuat mu juga menangis

aku anak yang berhati lemah, ku pikir
aku anak yang gampang terenyuh dan tergoda, ku pikir
aku anak yang sembrono dan ceroboh, kata mu
aku anak yang banyak kekurangan, kata mu

kau khawatir belum semua hal kau ajarkan padaku
kau takut ada hal yang terjadi padaku
kau tahu ibu?
akupun lebih takut terjadi apa-apa denganmu...

Ibu, kau membentuk hati ku menjadi orang yang sangat mudah tersentuh
Seperti kau mengkhawatirkan ku
seperti akupun mengkhawatirkan mu
Ibu, aku sering menangis melihat orang yang juga lahir dari ibu-ibu yang lain

Andai aku punya kekuatan, Ibu
aku tak perlu menangis melihat mereka, Ibu
Andai aku berhati keras, Ibu
aku tak perlu perduli penderitaan mereka, Ibu

sayang yang kau berikan padaku
membuatku selalu mudah menaruh sayang pada orang lain
kasih yang kau curahkan padaku
membuatku mudah mengasihani orang lain

Ibu, di bawah kakimu ku bersimpuh
berterimakasih untuk hati yang kau berikan
untuk hati yang gampang tersentuh
dan doakan aku punya kekuatan Ibu.

agar aku tak sesering ini lagi menangis
membuatmu khawatir

Ibu, maaf untuk airmata yang terlalu sering aku cucurkan
dan membuatmu juga mencucurkan air mata

aku sayang ibu

Review Cerita Caca – Saat Cinta,Persahabatan Dan Pelajaran Telah Kau Temukan

Review Cerita Caca – Saat Cinta,Persahabatan Dan Pelajaran Telah Kau Temukan


“Ternyata dia anak remaja masjid lho kak!”

“Terus? Tanya Sarah seolah itu bukan masalah.

“Kakak coba pikir aja! Gimana cara ngedeketin anak remaja masjid kayak dia?” tantang Febi.

Ekspresi wajah Sarah langsung berubah kesal mendengar alasan Febi itu. “Astaga Feb!” Sarah menanggapinya seolah-olah itu adalah kata-kata tergila yang pernah Febi ucapkan. “Kamu udah tinggal sama kakak berapa lama sih? Mau anak clubbing kek, mau remaja masjid kek, mereka tetep aja laki-laki Feb!” seru Sarah.

“Tapi perempuan macam apa yang tega menganggu laki-laki kayak gitu beribadah kak?” tanya Febi lagi tak mau kalah.

“Mana kakak tahu! Tanya aja sama Siti Hawa!”


Begitulah sekilas cuplikan yang dibeberkan di belakang buku setebal 168 halaman ini. Cerita Caca adalah novel remaja yang mungkin tidak terkhusus sebagai konten novel islami. Dari judulnya yang sederhana, isinya dapat dibaca untuk semua kalangan 15 tahun ke atas.

Semua berawal dari sudut pandang ketiga sang penulis yang ternyata turut berperan dalam cerita ini. Penulis menceritakan kisah seorang mahasiswi yang pesonanya tak dapat ditolak lelaki manapun, bernama Caca. Mungkin disini telihat lebay, tapi menurut saya memang cukup banyak perempuan-perempuan jaman sekarang yang apabila dia terseyum dan mengedipkan mata sudah cukup membuat hati lelaki manapun berdesir.

Caca sebenarnya adalah anak yang baik dan selalu menyimpan dengan baik pesan-pesan dari Ayahnya. Namun pergaulan membuatnya lalai dalam memilah hal yang baik dan benar. Tak jauh beda dengan sahabatnya Febi yang juga memiliki paras menggoda, mereka di bawah asuhan kak Sarah – kakak satu kos mereka – yang menjadikan mereka bunga kampus yang semerbak wanginya.

Namun Caca dan Febi tak lantas menjadikan diri mereka wanita murahan yang dapat digoda lelaki sembarang. Mereka memilih. Sangat memilih. Mereka berdua yang telah bersahabat dari SMA menyukai tantangan yang berbeda dengan lelaki-lekaki yang berbeda pula. Febi yang suka menggaet lelaki yang memiliki materi lebih. Sementara Caca lebih suka memburu lelaki berkepribadian menantang.

Farhan salah satu target Caca,Mahasiswa semester 9 ketua LDK (Lembaga Dakwah Kampus) yang digambarkan penulis memiliki perawakan seperti india dan berkulit coklat. Parasnya cukup memukau sebagai lelaki aktivis dakwah.

Dan Caca melancarkan aksinya dengan membuat pertemuan pertama mereka berdua sangat-sangat berkesan di perpustakaan tanpa ada bumbu-bumbu sinetron. Seolah-olah kejadian itu adalah takdir dari Tuhan untuk mempertemukan mereka berdua. Padahal Febi juga ada disana melihatnya.

Febi pun menantang Caca untuk mendapatkan Farhan dengan taruhan siapa yang kalah harus mengerjakan tugas kampus pemenangnya. Deal. Taruhan dimulai.

Caca semakin gencar mendapatkan perhatian Farhan sampai ia rela rambut indah bak bintang iklan shampoo itu tertutupi oleh kain lebar. Caca memakai Jilbab. Membuat seantaro kampus terperangah. Dan juga membuat Farhan terkesima.

Caca tak langsung main cepat. Perlahan ia memainkan perasaan Farhan. Caca medekati kak Bila, Akwat yang satu kos dengan mereka. Sarah, Febi dan Caca awalnya tidak suka dengan Bila yang terlalu fanatik. Namun demi taruhannya, Caca jadi dekat sama Bila untuk ikut ke pengajian-pengajian yang beberapa kali diisi oleh Farhan.

Sampai klimaksnya, Farhan yang ingin melamar Caca. Caca yang beralih menyerah dan membuka jilbabnya lagi. Lalu Bila yang akan dilamar seorang Ikhwan dan membuat Caca shock. Febi yang hamil. Dan Sarah yang membuka kisah kelam masalalunya sehingga ia menjadi seperti itu.

Jadi, apakah Farhan jadi melamar Caca? Bagaimana keistiqomahan Caca? Siapa Ikhwan yang melamar Bila? Bagaimana Febi bisa Hamil? bagaimana latar belakang Sarah? Dan terkahir, siapakah sebenarnya tokoh penulis?

Temukan jawabannya langsung di Novel Cerita Caca yang diterbitkan oleh Gema Ihsani!

Novel ini memberikan sangat banyak pelajaran yang kita temui secara lumrah di kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana pertemanan dapat mengubah seseorang. Bagaimana lingkungan mebentuk seseorang. Bahkan ketua LDK pun bisa tergoda dengan setan yang bersemayam di sekitar wanita. Saya sendiri juga masih sering goyah terhadap godaan lawan jenis. Terkadang kita tau mana benar dan salah namun terlalu takut untuk meneguhkan garis pembatas antar haq dan bathil.

Pan penutup yang sangat menyentuh adalah seseorang yang mendapatkan bidadari yang telah selesai bermetamorfosis tanpa melakukan apa-apa. Seseorang itu hanya selalu berdoa dan berdoa kepada Tuhan agar Bidadarinya tetap terjaga dan dilayakkan untuk dirinya. Dalam penantian dan kesabarannya, Tuhan mengabulkannya. Percayalah, Tuhan akan mengabulkan dan memberikan kelayakan sesuai dirimu masing-masing. Percayalah.

Kekurangan novel ini adalah cover yang kurang menarik dan sedikit seram. Kesan misterius yang ingin ditonjolkan tidak keluar. Kurang sinkron untuk menggambarkan isi novel. Juga terdapat typo di beberapa kata namun tak banyak.

Novel ini dibadrol dengan harga Rp. 50.000,- segera beli novel Cerita Caca disini

Semoga Novel karya bang Habib Asyrafy yang kaya akan pesan ini dapat tembus menjadi best seller... Aamin.

Cerpen Romantis : Penantian Hujan di Tengah Malam

Penantian Hujan di Tengah Malam

“Dik, belum tidur?” Tanyaku pada kekasih halalku.

“Belum, gak bisa tidur. Gerah nih Mas...” Keluhnya padaku. Ia menyibakkan selimutnya. Wajahnya memerah karena panas.

“Duduk ke taman belakang sebentar yuk, nikmatin angin malam biar sejuk. Mas juga ga bisa tidur...” Ajakku. Ia menggangguk dan segera beranjak dari ranjang. Kami bersama menuju taman belakang rumah kami.

Aku duduk santai menikmati rembulan yang sedang beerbentuk sabit. Sudah seminggu tidak turun hujan. Langit malam ini sedikit mendung. Mungkin akan turun hujan makanya udara sedikit gerah. Perbedaan tekanan udara dari langit menyebabkan hawa panas menggeliat di permukaan bumi.

Trek. “Teh mas,” ia meletakkan dua cangkir yang berisi teh hangat. Lalu ia duduk dan bersandar disampingku sementara matanya menatap kosong ke arah bulan.

“Mikirin siapa?” Tanyaku. Aku mengenal sifatnya satu ini. Pandangan kosong dimatanya adalah tanda bahwa ia sedang memikirkan sesuatu dari hatinya. Bukan dari kepalanya.

“Dia, Mas...” Katanya santai sambil menyesap teh hangat miliknya. Aku hanya tersenyum takdzim seolah mengatakan padanya ”Tak mengapa, kenangan itu milikmu...”

******

Kasihku ini punya cinta pertama. Dan ia mengakui bahwa sangat sulit untuk melupakan cinta pertama di masa SMA nya itu. Bukan salah dia dan juga bukan salah ku, kami baru bertemu saat bangku kuliah di semester akhir. Ini semua sudah rangakaian takdir.

Ia menyukai lelaki itu terlebih dahulu. Menyukai secara diam-diam. Memendam rasa sampai kadang dia sakit karena tak kuat menahan rasa sukanya pada lelaki itu. Sementara lelaki itu tak sedikit pun menunjukkan ketertarikan pada kasihku ini. Namun kasihku tetap mengejar lelaki itu. Begitulah yang ku tahu darinya.

Selepas SMA ia dan lelaki itu terpisah di kampus yang berbeda. Dan lelaki itu sudah tahu perasaan kasih ku ini karena di beritahu seorang temannya saat perpisahan sekolah. Selama kuliah kasihku tak lagi mengejar lelaki itu. Tapi dia mengingatnya.

Akhir semester dia tak sengaja bertemu denganku di perpustakaan kampus. Lebih tepatnya aku yang menemukan dia. Di bawah cahaya senja, air matanya memantulkan warna oranye yang meneduhkan. Aku memperhatikannya lama. Seolah ia adalah makhluk yang diciptakan untuk kulindungi. Aku tak dapat menahan hasratku untuk mengabaikannya. Selang setengah tahun aku wisuda dan kasihku pun wisuda, aku melamarnya dan menikah tiga bulan kemudian.

******

“Kemarin dia menghubungi ku,Mas...” Aku sedikit kaget takut kasih ku berpaling. “Dari awal ia memang belum memberi hatinya pada ku sih.. justru seharusnya dia berpaling padaku” pikirku sambil sedikit tersenyum geli.

“Mas kok malah senyum sih!” Protesnya padaku.

“Eh, tadi kamu bilang apa? Mas tiba-tiba kepikiran sesuatu yang lucu tadi... maaf.. maaf..” sambil sedikit tertawa karena tak tahan melihat ekpresi kesal kasihku.

“Dia! Si itu lo, aduh mas pasti tau deh. Dia menelponku kemarin sore dan bilang kalau dulu pas SMA dia suka aku ternyata! Cuma dia diem aja dulu karen aku suka buang muka pas ketemu dia! Dia kira aku benci dia,Mas! Padahal kan itu karena aku ga sanggup natap wajahnya lo! Terus dia nanya bener gak kabar aku udah nikah. Ya aku iyain. Dia kaget dan malah bilang mau jumpa aku sama Mas karena ingin menuntaskan perasaan dulu itu mas! Jadi gimana ini, Mas?” ia mengakhiri laporannya itu dengan wajah bingung.

“Kamu masih suka dia gak?”

“Mas bilang kan diantara kita harus selalu jujur apalagi soal perasaan.... ya masih sih Mas.” Sedikit,hatiku sakit mendengar jawabannya.

“Banyakan mana suka kamu ke Mas sama suka kamu ke dia?”

“Mungkin ga bisa dibandingkan seperti itu sih Mas. Rasa sukaku ke dia.. mungkin, mungkin loh ya kayak fans yang menyukai artisnya tapi tau ga bakal ada akhir seperti yang dikhayalkannya. Kalo Mas adalah kebahagiaanku yang nyata. Yang jelas. Tidak membuat ku galau. Tiba-tiba berani datang untuk memiliki ku. Dan sekarang memahami segala perasaan dan tingkah ku...” ujar kasihku sambil tersenyum hangat. Hatiku pun dibuatnya hangat seperti senja yang kurasakan saat pertama kali melihatnya.

“Kalau begitu kamu tahu dong jawabannya ‘gimana’ tadi. Kamu mau kita menemuinya apa tidak demi kelangsungan kebahagiaan yang kamu rasakan sekarang?”

“Kayaknya... ga perlu deh Mas. Kalau ditemui sekali ntar dia bisa minta ketemu lagi saat Mas sedang ga ada. Apalagi dia belum nikah...”

Angin dingin mulai terasa dan gerimis satu-satu mulai turun. Hujan yang kami nantikan sudah tiba.

“Bagus kalau kamu sudah bisa menentukan sendiri. Sudah sejuk nih, tidur yuk?” ajakku. Dia mengangguk dan tangannya mengelayut di lenganku. Bersama, kami kembali ke kamar.

Cerpen Kisah Cinta yang Menyedihkan - Cinta Yang Tergadaikan

Cerpen Kisah Cinta yang Menyedihkan - Cinta Yang Tergadaikan

Aku menulis ini dengan wajah yang bersimbah air mata. Tangisku tak berhenti walau sudah kucoba wajahku tersenyum. Kupakasakan tetap tak bisa. Entah kenapa malam ini anggota tubuhku tidak bersinergi dengan baik.

Sejak aku mengandaskan harapan ku pada dia di masa lampau, aku berjanji untuk tidak kembali menyakiti hati ini. Aku takkan lagi jatuh cinta, karena cintaku hanya akan tergadai setelah usai rasa kasmaran yang indah di awal saja.

Aku tak berani mengansumsikan bahwa aku tipikal orang yang setia. Namun kenyataannya aku sulit melepas seseorang. Gagal move on kata orang sekarang. Ya, mungkin aku mengalaminya. Aku mencoba move lalu stuck dan back. Move lalu stuck dan back. Begitu terus sampai sang waktu mengampuniku dan menghentikan siksaan ini. Karena – lagi-lagi seperti kata orang – hanya waktu yang dapat menyembuhkan luka dalam hati.

Seperti hati yang diris-iris lalu ditetesi jeruk nipis. Hah! Perumpamaan apa yang aku gunakan.

Andai saja cintaku bertepuk sebelah tangan. Sehingga ia tak menadahkan tangan untuk menerima cintaku lalu menggadaikannya begitu saja. Masalahnya, ia menerimanya. Dan cintaku melayang tergadaikan tanpa ada yang menebusnya untuk dikembalikan kepada pemiliknya. Aku.

Cintaku ku tergadai. Dan tertinggal di sbeuah toko yang bernama ‘Masa Lalu Belum Usai’.

Kamu, yang serius mencoba menggapai cintaku. Coba saja cari cintaku yang telah tergadai itu. Beli dan ambil. Lalu kita buat surat perjanjian pertukaran hati agar kita tak saling menyakiti.

Sekarang, aku belum bisa memberimu kepastian. Yang pasti, kuulang lagi. Cintaku masih tergadaikan.

Cerpen Anak: Perusak Bunga Matahari Misterius

Cerpen Anak : Perusak Bunga Matahari Misterius

“Mamaaaa!” Jerit Luki histeris di Minggu pagi yang cerah setelah malamnya dihuyur gerimis tipis. Mama Luki tergopoh-gopoh menuju sumber suara dari halaman depan.

“Ada apa?!Ada apa,nak?!” Mama Luki yang juga panikan juga bertanya pada Luki dengan histeris. Namun sesaat kemudian Mama Luki menyadari hal yang membuat Luki shock. Di depannya terlihat bunga matahari yang baru akan mekar berjatuhan di tanah. Sementara daun-daun lebar bunga matahari itu hilang sebagian dibagian bawahnya.

Bunga matahari di halaman depan rumah mereka murni hasil usaha Luki. Berbekal bibit bunga matahari bonus majalah langganannya, anak lelaki kelas 5 SD ini begitu bersemangat untuk menumbuhkan bunga yang menurut informasi adalah tanaman fitoremediasi yang dapat menyerap racun dari dalam tanah. Luki mengikuti semua cara yang ia tahu mulai dari menanam bibitnya sedalam 3 cm di kemasan gelas mineral bekas. Lalu setelah tumbuh daunnya 4 helai, bunga matahari kecil itu dipindahkan ke tanah di halaman depan dengan hati-hati untuk ditempatkan secara permanen. Bunga matahari yang sedang belajar berbunga pun muncul empat bulan kemudian. Lalu disusul oleh bunga-bunga matahari yang mekar sempurna. Namun kini Luki menemukan bunga yang ditanamnya telah rusak...

Luki mendekati bunga yang tingginya melebihi dirinya itu dan menatap lekat-lekat bekas batang daun yang tersisa di batang. ‘ini seperti dipatahkan, apakah ada yang sengaja merusak bunga ini?’ terka Luki menyelidik dalam hati. Ia lalu menatap mamanya yang berada di belakangnya.

“Nanti Mama telfon dengan satpam komplek ya manatau pak Joko ada liat orang asing di sekitar rumah kita tadi malam..” ujar Mama Luki berusaha menenangkan hati Luki. Lukipun mengangguk pelan dan masuk kemabli kerumah.

Hari senin pagi Luki kembali terperangah ketika akan berangkat sekolah. Daun-daun bunga mataharinya habis lebih dari setengah. Dan bunga-bunga matahari yang sedang mekar terkulai kebawah seperti ditimpa sesuatu diatasnya. Kali ini Luki tidak berteriak histeris lagi. Ia mendesis kesal dan bergumam didalam hati ‘Aku harus menemukan perusak bunga matahari ini’.

Saat pulang sekolah, selesai makan Luki langsung tidur siang agar bisa berhaga malam harinya. Dan malam hari, ia benar-benar berjaga memakai jaket dengan hoodie terpasang rapat dikepalanya dan celana panjang agar tidak digigit nyamuk. Senter kecil dan tongkat bisbol ia siapkan disampingnya untuk berjaga-jaga kalau pelaku perusakan itu muncul. Syukurlah malam ini tidak hujan. Pukul 1 malam belum ada tanda-tanda bunga matahari itu terusik. Pukul 2 dan 3 juga begitu. Luki mulai mengantuk. Tak lama ia melihat beberapa bapak-bapak dan satpam melewati rumahnya. ‘tidak mungkin pelakunya bapak-bapak ini’ gumam Luki. Luki tak dapat menahan kantuk lagi, ia tertidur menyender disela-sela bunga alamanda yang menjalar di pagar rumahnya.

Esok paginya saat adzan subuh berkumandang Luki tersentak dan terperangah. Daun-daun besar bunga mataharinya benar-benar habis! Tinggal daun-daun kecil yang menyempil dibatang bunga. Luki benar-benar ingin menangis. Ia kesal sekali. Tapi Luki tidak menyerah. Ia harus temukan perusak itu!

Sorenya Luki meminta beberapa lonceng kecil milik tetangganya Fanya. Fanya suka membuat kerajinan tangan seperti gantungan kunci atau gelan yang ada loncengnya. Lalu Luki mengaitkan loceng-lonceng itu ke benang dan melilitkan ke batang bunga matahari. Kali ini ia akan mengamati dari jendela yang menghadap ke tamannya. Malam pun menjelang. Luki menutup matanya namun berusaha agar tidak tidur. Menjelang pukul 2 ia mendengar lonceng-lonceng itu berbunyi namun sangat pelan. Seolah-olah bunga matahari ini hanya diterpa angin. Belum lagi saat itu sedang gerimis tipis. Luki menyibakkan sedikit gorden jendela. Ia melihat batang bunga matahari yang bergoyang-goyang pelan padahal tanaman lainnya tidak bergoyang. ‘Apa mungkin.... Hantu perusaknya?’ bulu kuduk Luki terasa berdiri. Namun dengan berani Luki mengambil senter kecilnya serta payung dan keluar menuju taman. Dan.....

Luki terperangah melihat perusak bunga matahari yang sebenarnya. Ternyata pelakunya adalah belasan Keong yang sedang asik merayap dan mengunyah daun-daun bunga matahari. Luki dengan geram mencabut keong-keong itu dari batang bunga dan menaruhnya di pot kosong. Tiba-tiba ia merasa menginjak sesuatu yang berbunyi ‘Krak!’ lalu ‘nyes...’. Luki segera menyinari bawah kakinya dengan senter. Semakin terkejutlah Luki melihat bahwa di rerumputan halamannya puluhan keong sedang mengarah ke bunga matahari. Malam ini Luki bekerja keras mengumpulkan keong-keong itu ke pot-pot kosong dan segera ia pindahkan ke tempat sampah yang akan diangkut Mang Jul esok pagi.

Esoknya Luki mencari tahu di internet. Keong alias Acatina fulica ini adalah salah satu binatang hama yang mengancam. Salah satunya menjadi hama padi yang dapat mengakibatkan gagal panen. Keong ini hewan noctural yang aktif dimalam hari. Meski terlihat lambat saat berjalan, dalam mengonsumsi makanan hewan ini cukup rakus. Belum lagi ia hemaprodite yaitu hewan dua kelamin sehingga perkembang biakannya sangat cepat. Apalagi dimusim penghujan seperti ini. ‘Sudahlah, akhirnya kasus ini terpecahkan walaupun pelakunya sangat tak terduga..’ujar Luki dalam hati.



Tags