Cerpen Kisah Cinta yang Menyedihkan - Cinta Yang Tergadaikan
Aku menulis ini dengan wajah yang bersimbah air mata. Tangisku tak berhenti walau sudah kucoba wajahku tersenyum. Kupakasakan tetap tak bisa. Entah kenapa malam ini anggota tubuhku tidak bersinergi dengan baik.
Sejak aku mengandaskan harapan ku pada dia di masa lampau, aku berjanji untuk tidak kembali menyakiti hati ini. Aku takkan lagi jatuh cinta, karena cintaku hanya akan tergadai setelah usai rasa kasmaran yang indah di awal saja.
Aku tak berani mengansumsikan bahwa aku tipikal orang yang setia. Namun kenyataannya aku sulit melepas seseorang. Gagal move on kata orang sekarang. Ya, mungkin aku mengalaminya. Aku mencoba move lalu stuck dan back. Move lalu stuck dan back. Begitu terus sampai sang waktu mengampuniku dan menghentikan siksaan ini. Karena – lagi-lagi seperti kata orang – hanya waktu yang dapat menyembuhkan luka dalam hati.
Seperti hati yang diris-iris lalu ditetesi jeruk nipis. Hah! Perumpamaan apa yang aku gunakan.
Andai saja cintaku bertepuk sebelah tangan. Sehingga ia tak menadahkan tangan untuk menerima cintaku lalu menggadaikannya begitu saja. Masalahnya, ia menerimanya. Dan cintaku melayang tergadaikan tanpa ada yang menebusnya untuk dikembalikan kepada pemiliknya. Aku.
Cintaku ku tergadai. Dan tertinggal di sbeuah toko yang bernama ‘Masa Lalu Belum Usai’.
Kamu, yang serius mencoba menggapai cintaku. Coba saja cari cintaku yang telah tergadai itu. Beli dan ambil. Lalu kita buat surat perjanjian pertukaran hati agar kita tak saling menyakiti.
Sekarang, aku belum bisa memberimu kepastian. Yang pasti, kuulang lagi. Cintaku masih tergadaikan.
Aku menulis ini dengan wajah yang bersimbah air mata. Tangisku tak berhenti walau sudah kucoba wajahku tersenyum. Kupakasakan tetap tak bisa. Entah kenapa malam ini anggota tubuhku tidak bersinergi dengan baik.
Sejak aku mengandaskan harapan ku pada dia di masa lampau, aku berjanji untuk tidak kembali menyakiti hati ini. Aku takkan lagi jatuh cinta, karena cintaku hanya akan tergadai setelah usai rasa kasmaran yang indah di awal saja.
Aku tak berani mengansumsikan bahwa aku tipikal orang yang setia. Namun kenyataannya aku sulit melepas seseorang. Gagal move on kata orang sekarang. Ya, mungkin aku mengalaminya. Aku mencoba move lalu stuck dan back. Move lalu stuck dan back. Begitu terus sampai sang waktu mengampuniku dan menghentikan siksaan ini. Karena – lagi-lagi seperti kata orang – hanya waktu yang dapat menyembuhkan luka dalam hati.
Seperti hati yang diris-iris lalu ditetesi jeruk nipis. Hah! Perumpamaan apa yang aku gunakan.
Andai saja cintaku bertepuk sebelah tangan. Sehingga ia tak menadahkan tangan untuk menerima cintaku lalu menggadaikannya begitu saja. Masalahnya, ia menerimanya. Dan cintaku melayang tergadaikan tanpa ada yang menebusnya untuk dikembalikan kepada pemiliknya. Aku.
Cintaku ku tergadai. Dan tertinggal di sbeuah toko yang bernama ‘Masa Lalu Belum Usai’.
Kamu, yang serius mencoba menggapai cintaku. Coba saja cari cintaku yang telah tergadai itu. Beli dan ambil. Lalu kita buat surat perjanjian pertukaran hati agar kita tak saling menyakiti.
Sekarang, aku belum bisa memberimu kepastian. Yang pasti, kuulang lagi. Cintaku masih tergadaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalau ada yang ga bagus tolong dikasi tau ya, biar penulis bisa menyempurnakan tulisannya :)
kalau ada ide lanjutan cerita juga di terima...
Makasih :D