Melihat
tawamu.. Mendengar senandungmu...
“Jreng....”,”Me..li..hat
tawa...mu.. Mende...”
“Berenti wooy! Pales
tauk! Tau kau faaaallls!” Flo memunculkan kepalanya dari jendela sambil mengayun-ayunkan ukulele
miliknya kearah Bagas yang sedang berlatih gitar di halamannya. Tepatnya di
depan jendela kamar Flo. Mereka adalah tetangga.
Flo loncat dari
jendelanya,”baru beli ya? kok gak minta aku ajarin aja sih? Kan aku sudah pro
nih masalah ginian.” Kata Flo sambil menyentil senar gitar Bagas. “Jring..”
Bagas masih tak bereaksi.
“Fals nih senarnya,
belum kau atur ini nadanya. Gimana siiih!” Flo gemas dan beranjak mengambil
gitar Bagas untuk di atur kuncinya. “E...eeh Ja..jangan Flo!” Bagas memeluk
gitarnya dan menjauh dari Flo.
“Loh? Kenapa?” Flo
mengernyitkan dahi lebarnya.
“Aku mau belajar
sendiri.” Ujar Bagas tegas. Flo terdiam. Lalu balik badan kembali masuk dari jendela
kamarnya.
“Terserah kau deh”
***
Terlihat
jelas dimataku Warna - warna indahmu
Sejak dulu Bagas selalu
di bantu Flo. Flo yang ceria,enerjik, usil dan selalu penuh tawa. Flo yang
selalu perhatian dengan Bagas lambat laun membuat Bagas sadar suatu hal. Entah sejak
kapan Bagas mulai merasa bahwa ia tak boleh selalu di bantu Flo. Karena ia
merasa tak selamanya Flo selalu ada untuknya.
Setidaknya ada hal yang
bisa ia lakukan murni tanpa bantuan Flo. Ia mulai mencoba gitar. Ia tau Flo
sering bermain ukulele dan bernyanyi sampai terdengar ke rumah Bagas. Suara Flo
merasuki dirinya. Bagas juga ingin saat ia lancar bermain gitar tanpa bantuan
Flo, permainan gitarnya akan membuat Flo terkesan dan merasakan suara itu
merasuki diri Flo juga.
***
Menatap
langkahmu Meratapi kisah hidupmu
“Besok aku pindah Gas.”
Tiba-tiba Flo sudah di samping Bagas yang sedang berlatih dengan gitarnya. “Eiiihhhaah??!”
Bagas menanggapi dengan respon sangat terkejut. Pertama ia kaget karena Flo
tiba-tiba datang setelah dua minggu Flo mengacuhkannya karena masalah kunci
gitar itu. Kedua ia kaget karena Flo bilang akan pindah.
“Ke ma.. eh, kok itu
tiba,eh kapan?” Bagas dengan kacau menyampaikan pertanyaannya. Flo tersenyum
simpul. Dan menjawab, “Bandung. Ayah juga baru bilang 5 hari lalu. Besok berangkatnya.”
“Kok gitu,eh aku harus
gimana, aduh eh,” Bagas menanggapi dengan sangat kacau. Terlihat wajahnya kalut
dan bingung.
“Apaan sih, udah ah aku
mau bantu Mama lagi. Udah dari kemaren sih beres-beresnya.”
***
Terlihat
jelas bahwa hatimu Anugerah terindah yang pernah
kumiliki
7 Tahun bersama bukan
waktu yang singkat. Flo pindah ke samping rumah Bagas saat mereka kelas 4 SD. Flo
masuk sekolah Bagas. Saat itu Bagas sering di jahili di sekolah. Tapi sejak ada
Flo hadir di sampingnya, seakan-akan ada malaikat pelindung yang menjaganya.
SMP juga begitu. Dengan semangat Flo selalu mendukung Bagas saat ia mengikuti
Olimpiade sampai tingat Provinsi. Ketika gagal dalam seleksi Nasional pun hanya
Flo temannya yang tak mencibir dirinya karena gagal membawa nama sekolah ke
kancah Nasional.
Besok Flo akan pergi
dan Bagas takkan tau kapan bisa bertemu lagi.
***
Sifatmu
nan s'lalu Redakan ambisiku
Tepikan khilafku Dari bunga yang layu
Bandara Polonia.
“Flo.” Gumam Bagas
sebelum Flo masuk ke ruang tunggu.
“Eh? Kau ada
memanggilku barusan,Gas?” Flo menoleh.
Bagas terkejut karena Flo mendengar gumamannya. Dan ini membuat tekadnya
sedikit lebih besar untuk memberikan yang terbaik sebelum Flo benar-benar
pergi.
“Jreeng...” Bagas memetik Gitar yang di genggamnya sedari tadi.
“Melihat tawamu
Mendengar senandungmu Terlihat jelas dimataku Warna - warna indahmu
Menatap langkahmu Meratapi kisah hidupmu Terlihat jelas bahwa hatimu Anugerah terindah yang pernah kumiliki.....” Dengan tangan gemetar Bagas menyelesaikan Lagu Sheila On Seven itu.
Menatap langkahmu Meratapi kisah hidupmu Terlihat jelas bahwa hatimu Anugerah terindah yang pernah kumiliki.....” Dengan tangan gemetar Bagas menyelesaikan Lagu Sheila On Seven itu.
“Terimakasih Bagas,
sekarang aku takkan galau untuk pergi. Aku pasti kembali untuk menemuimu..”
Dan Flo bersama kedua
orangtuanya terseyum memasuki ruang tunggu Bandara.
***
Saat
kau disisiku Kembali dunia ceria Tegaskan bahwa kamu Anugerah terindah
yang pernah kumiliki....
Bandara Internasional
Kuala Namo.
“Bagas, I’m Back”
Seorang wanita segera berjalan menuju seorang lelaki yang sedang mengembangkan
tangan untuk menyambut dirinya.
#NULISRANDOM2015
Saran kalo ganti scene cerita, kasih jarak, atau penanda :) keren ini plotnya,
BalasHapussaran di terima kapten!
HapusSaran kalo ganti scene cerita, kasih jarak, atau penanda :) keren ini plotnya,
BalasHapus