Ciduk Keruh Dalam Malam

Ciduk Keruh Dalam Malam - 


 Masih di malam itu tanpa tau apa-apa. berpikir tak punya masalah dan memasang wajah 'terlihat' suci dan polos.
tanpa tau apa-apa kelam hitam menyelimuti. dan malam berkata,"kau penjahatnya!"
berpikir tak punya masalah dan menganggap enteng segala hal. alunan angin membawa wangi melati mengacaukan irama jantung.
memasang wajah 'terlihat' suci tapi menyimpan banyak kemunafikan di mata orang lain. hina dina di balik kerudung yang menjadi kedok.
sungguh. Ia tak pernah tau.

Masih di malam itu tanpa tau apa-apa. Lalu angin bercerita di bawah gerimis hujan kelabu tentang mulut tajam dan suara yang menusuk hati.
tanpa tau apa-apa gerimis hanya menjatuhi Ia. menguak dan meresapi tanah di setiap tetes yang terjatuh.
lalu angin bercerita. Hal-hal yang mengganjal angin tak bisa melewati gunung tinggi.
Mulut tajam dan suara yang menusuk hati menjadi sumber. padahal Ia selalu berharap tak pernah menjadi nasi yang di bumbui, bahkan kadang bumbu itu di campur lagi. Ia tak pernah menjadi seperti itu.
sungguh. ia tak pernah mau menjadi seperti itu.

 Malam itu masih berharap ketika waktu menceritakan kisahnya semua harapan berubah menjadi kebencian. masih di satu malam ketika semua pemikiran di putar balikkan.


Ia tak pernah menyangka. Tonggaknya ternyata berayap dan menjatuhkannya dari dalam. seiring waktu tonggak itu patah dan menguak bolong yang di ulah kan oleh rayap.
Ia tak pernah menyangka. Harimau menjadi kucing dan Kelinci menjadi serigala.
Ia tak pernah menyangka. Tambah menjadi kurang dan kurang menjadi semakin berkurang.
Ia tak pernah menyangka. Menjujung tinggi langit menyentuh langit ketika pondasi meruntuhkannya.


Malam itu semua kebencian tersirat sesaat. berusaha menyalahkan yang bisa disalahkan.
Masih di satu malam ketika ia sadar bahwa ia yang salah dan harus berbenah ulang.


Fajar seperti mega mulai tersirat. semua tetesan hujan kekecewaan dan ketakuan telah tumpah ruah.



Sabtu,05 Januari 2013.
Mahdiyyah Ardhina.
Manusia Penuh Ambisi ketika kenyataan melampauinya. hidup didalam keadaan yang belum pernah di huninya.

HE,SHE,THEM #5

THEM : They are Amazing



     "SELAMAT DATANG DI ULANG TAHUN  SEKOLAH KITA TERCINTA, SMA HARAPAN BANGSA YANG KE-35!! ".Putra dan Putra membuka acara dengan meriah dan kompak.
     "YEEEEAA!!" sorak sorai para siswa siswi SMA HARAPAN BANGSA memenuhi udara di aula.
    "Putra,sepertinya mereka sudah tidak sabar menantikan acara berikutnya ya?"ujar putri dari mic.
    "tentu saja, apalagi nanti bakalan ada penampilan HARBA band dari sekolah kita, ada juga classic magic, ada apalagi put?"

ASAL!

Asal tau saja
asal kamu tahu saja
asal kamu sudah tau saja
asal-asal saja

Masih berjalan tanpa suara
bisikan-bisikan tanpa makna

HE,SHE,THEM #4

HE : 3F




     Sarah menghela napas. ini sudah bungkus tisu kedua di rematnya lalu di campakkannya ke tong sampah tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia menyeka dahinya yang tertutup poni. di depannya Putra dan Putri memasang tampang membusuk. ini hari ketiga mereka latihan nge-MC.
     "Aduuh, 4 hari lagi lo dek! ciptakan dong chemistry kalian!" Sentak Sarah sedikit emosi. Putri ngedumel di tempat duduknya.
     "Dasar orangnya aja ribet. kayak emak-emak." dengus Putra. Saputangannya sudah basah oleh keringat. mendengar itu telinga putri terangkat.

Nafas tanpa udara

Entahlah,dalam hati aku merindukanmu
Sekedar suara yang hanya tertuju untukku
Menjijikkan mendengar suara mu bergelayut di telinga ku
tapi bukan memanggilku.

HE,SHE,THEM #3

SHE : WHAT? HE! AGAIN?!


      

      "Li, Untung kita sekelas! hihi, gak nyangka ya!" Putri tertawa girang saat mengetahui Lia, teman yang pertama kali di jumpainya sejak mendaftar di sekolah ini. Putri menghempaskan tasnya di meja dan bersiap untuk duduk tapi...
      "Eits! Put, di sini udah ada orangnya!", Lia mencegahnya duduk dengan wajah serius.
      "Ah?serius Li?siapa?" Putri terkejut.
      "Hana."jawab Lia kalem sambil terseyum simpul. Tak ayal Putri langsung memukul pelan bahu temannya itu. Tanpa ragu cewek bernama lengkap Hana Indira Putri ini langsung menjatuhkan dirinya ke bangku di samping lia. 'Fyuh~' terdengar helaan Nafasnya. Kemudian mereka teggelam dalam canda dan berkenalan dengan beberapa teman sekelas sebelum akhirnya seorang guru datang.

HE,SHE,THEM #2

SHE : He is Lately Hero



    Putri mencecahkan kaki jenjangnya ke pagar sekolah SMA HARAPAN BANGSA yang sudah setengah tertutup. 'sip! ga ada senior.' gumamnya. Putri berjalan menuju lokasi MOS.lapangan belakang sekolah. Ia melirik sekilas jamnya.'cuma telat lima menit, paling masih mau ngumpul.',pikirnya.santai.
   "krak!" sebuah ranting di pijak oleh seseorang bersepatu pita ungu. Putri memucat.
   "eeh.. kakak .." Putri nyegir kuda. tentu ia tak lupa dengan senior satu ini. senior serba ungu sampai-sapai kutek nya ungu. Yang kemarin ketika pengarahan di bikin susah olehnya.
   "Bagus ya, baru datang jam segini! junior laen setengah jam yang lalu udah pada dateng!" bentak si senior.

HE,SHE,THEM #1

HE : SHE IS ANNOYING


      Putra mengelap keningnya lagi. peluh bercucuran membasahi rambutnya yang super pendek karena baru dipotong. Terik matahari tak kenal ampun untuk menghitmakan kulitnya yang terlihat sedikit putih karena libur hampir 1 bulan di rumahnya. setengah jam sudah ia dan peserta MOS lainnya di jemur untuk mendengarkan pengarahan dari senior yang di koridor sekolah. Yap, semua senior di koridor, terlindung matahari siang. sedangkan junior di lapangan dengan wajah sudah memerah kehitaman.
      "jadi besok kalian harus membawa semua perlengkapan tanpa kecuali ya adik-adik. Paham?!" Akbar,sang ketua osis memberi pengarahan dengan mic. semua kopak menjawab pertanyaan Akbar "PAHAM KAK!!" seua peserta langsung bilang paham suapaya cepat. soalnya udah panas banget.
       "kak,kak,kak!" terlihat tangan kecil dengan gelang besi putih yang menimbulkan suara 'krincing-krincing' mengacung-acungkan tangan ke atas.

SPEAK UP #2



Casea menatap lama buku diarynya, ia bingung ingin menulis apa. Banyak hal yang ia lalui hari ini dengan gembira. Semuanya. “Aha!” serunya tiba-tiba. Pulpen mickey mousenya menari-nari dengan lincah di Diary bergambar mickey pula.

Ry, banyak yang ingin aku ceritain. Tapi sayangnya sedikit yang mau aku tulisin di sini. To the poin aja ya…. Pokoknya hari ini sangat menyenangkan!!! ^V^

Casea meletakkan pulpenya dan membaca yang baru ditulisnya tadi. Walau hanya beberapa kalimat, itu sudah berkesan banget di hatinya. Tangannya merambat lagi menuju ke komputernya dan membuka akun facebooknya. Ia melihat Ada 8 permintaan teman. Kebanyakan dari teman-teman barunya. Casea meliha satu persatu; ada Aista dewi muaniez, -Hyka n’ Hyga-, -Hyga n’ Hyka-, Syarchie tania, Ahmad Latief....
“Hiik...?La, Latif??!”Casea setengah tersedak oleh Lasy-nya. Ia langsung meneguk air yang di sebelah bungkus Lays. Sekali lagi ia menatap lekat-lekat nama itu.
“ Eh,ini kan Cowok yang ketemu di tangga sekolah tadi. Uh… cool banget sih…”

Puisi Cinta Romatis Sepasang Burung Dengan Sepasang Sayap

 Puisi Cinta Romatis 

Sepasang Burung Dengan Sepasang Sayap

Sepasang burung dengan sepasang sayap
Bisakah mereka terbang?
Ranting yang tertaut di pohon tanpa akar
Bisakah mereka berdiri?

Dan aku,
Hanya burung dengan sebelah sayap
Dan aku,
Hanya ranting tak bertaut di pohon tanpa akar

Aku tak bisa lari
Aku tak bisa pergi
Menjangkau langit
Tanpa sepasang sayap yang menemaniku

Temukan aku
Bantu aku
Agar aku bisa
Berdiri dan terbang menatap dunia

Seseorang, yang memiliki
Sepasang sayapku
Seseorang, yang meyimpan
Tautan rantingku

Tags