SHE : He is Lately Hero
Putri mencecahkan kaki jenjangnya ke pagar sekolah SMA HARAPAN BANGSA yang sudah setengah tertutup. 'sip! ga ada senior.' gumamnya. Putri berjalan menuju lokasi MOS.lapangan belakang sekolah. Ia melirik sekilas jamnya.'cuma telat lima menit, paling masih mau ngumpul.',pikirnya.santai.
"krak!" sebuah ranting di pijak oleh seseorang bersepatu pita ungu. Putri memucat.
"eeh.. kakak .." Putri nyegir kuda. tentu ia tak lupa dengan senior satu ini. senior serba ungu sampai-sapai kutek nya ungu. Yang kemarin ketika pengarahan di bikin susah olehnya.
"Bagus ya, baru datang jam segini! junior laen setengah jam yang lalu udah pada dateng!" bentak si senior.
tertera di bed nya Aulia Sarah .'ooh,namanya Sarah toh' dalam hati putri membaca bed senior tersebut.
"Ngapain kamu liat-liat saya begitu? push-up kamu sekarang!" sentak Sarah membuyarkan lamunan Putri.
"eng.. boleh kak tarok tas saya dulu kak?"
"heh? emmm..ya udah, tarok disitu tuh." Sarah menunjuk kubangan lumpur tak jauh darinya.
"Aih,mending ga usah deh kak. Makasih deh kak." Putri menjawab dengan mulut manyun.
"terserah kalo ga mau. kalo gitu kamu push-up sambil bawa tas." sarah menjawab cuek. Setengah menceracau kecil putri langsung mengambil posisi push-up. tapi sebelum ia memulai push up nya Sarah langsung menyadari sesuatu yang kurang dari Putri.
"berdiri kamu!"
"yaelah kak, tadi disuruh push-up sekarang di suruh berdiri, mau nga.." putri mengomel tapi sudah di potong oleh Sarah. "Dasi Pete kamu mana?"
"jatoh kak, mau di ambil keburu di ambil uwak-uwak dijalan tadi kak. kasihan kalo di ambil lagi kak, mungkin uwak tadi udah berbulan-bulan gak makan pete kak.." celoteh putri. sudah pasti 100% karangan bebas.
"push-up 50 kali. sekalian hukuman karena kamu ga ada dasi. mana saya perduli itu uwak-uwak makan pete apa enggak." Sarah menjawab cuek. mau tak mau putri melaksanankannya dengan lipatan di kening bertambah.
Dengan peluh bercucuran di alis tipisnya putri memasuki hitungan ke 40, ketika beberapa peserta MOS mulai berseliweran untuk mengutip sampah yang bertebaran. seseorng yang putri kenal mendekati ia dan Sarah. 'jelas dia bakal ngetawain aku' gerutu putri.
"engg.. anu ..kakak, kenapa dia push up?" tanya cowok itu sopan.
"mau tau aja kau dek, mau kau di hukum kayak dia? inilah junior ini, hari pertama masuk udah ga pake dasi pete!" jelas Sarah dengan lebih jutek ke junior cowok itu. Cowok itu langsung merogoh tas dari goni plastiknya. 'nyari apaan sih dia?' pikir Putri.
"kak, aku ada dasi pete dua, boleh kan kak buat dia satu biar dia ga di hukum lagi?" Tawar cowok berwajah oriental tersebut sambil menjulurkan seuntai Pete. Sarah dan putri yang masih di posisi push-up terperangah.
"Hey,berdiri kamu!" seru sarah kepada Putri. sontak sarah berdiri.
"Ya kak!" jawabnya tegas setengah ngos-ngosan.
"ambil tuh pete, ntar kamu bakal kenak hukum sama senior laen kalo ga pake dasi pete."sarah menyuruh. Putri mikir lagi kalo harus ngambil bantuan dari cowok ini. masalahnya kemarin dia udah ngatain cowok ini mesum . gengsi dong kalo harus nerima bantuannya.
"apalagi? cepetan atau saya suruh kamu lanjutin push-up kamu tadi!" seru sarah lebih keras. dengan cepat Putri menyambar Pete dari tangan cowok yang sudah dari tadi terjulur.
"percuma juga kakak suruh aku lajutin,lagian tadi udah push up ke 49.." putri mengehela nafas, lalu melanjutkan,"dan kamu.."tunjuknya kepada cowok tadi," makasih buat petenya. tapi kamu pahlawan kesiangan, baru sekarang nolongnya!" sarah langsung berlari menghabur ke peserta MOS lain. Meninggalkan sarah dan penolong kesiangannya itu.
Cakep. Sayang, dia lemot! -Putri,14-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalau ada yang ga bagus tolong dikasi tau ya, biar penulis bisa menyempurnakan tulisannya :)
kalau ada ide lanjutan cerita juga di terima...
Makasih :D