Angkuh

Dulu.... pujian haus kudapatkan
Dulu.... melambung tinggi dalam harapan
Kenyataan
Membungkam

Buang saja semua itu

aku terlalu angkuh meninggalkan masa lalu

Yang baru.

Keledai Bodoh

Aku seperti keledai bodoh
yang jatuh pada lubang yang sama

aku hanya berusaha untuk percaya
salahkah?

Terperdaya
atau aku yang memang terbiasa?

siapa tuan dari keledai bodoh itu?

Empty room, 6 Febuary 2016

Heart Attack

Hai dunia, apa kabarmu?
Di berita katanya kau semakin memburuk saja
Aku tak perduli
percuma, tiada solusi
karena pada akhirnya aku akan mati
dan hanya jasad yang ku tinggalkan disini



Hai dunia, mengapa kau jadi sekejam ini?
mungkin kau membalas perlakuan kami
manusia-manusia keji
yang lupa diri
sehingga bencana beruntun kau limpahkan di permukaan bumi




Hai dunia, bolehkan aku meminta?
walau aku tahu tak pantas meminta pada dunia
seharusnya aku meminta pada yang Kuasa
Namun raga ku, seolah kepadamu memuja

Hai dunia, lembutlah sedikit untukku
akhir-akhir ini aku semakin kacau
rapuh dalam sendu

Hai dunia, Hai dunia
Hai dunia

Selamat Tinggal

Cerpen - Suatu Hari di Dunia Peri

HHAH!
Pagi itu aku bangun dengan dada yang terasa sesak. Sebuah mimpi. Bukan mimpi buruk sebenarnya tapi ini membuatku menjadi buruk. Aku memimpikanmu....

Tiba-tiba aku berada dikolam peri bersamamu. Harum lumut semerbak merasuk ke jalur pernapasanku. Airnya berwarna biru cerah meski atap langit ditutupi rimbunnya daun semak liar. bebrati ini bukan pantulan dari atap bumi, namun alga biru memancarkan sekresi dari permukaannya. Substrat pasir menggelitik dua pasang kaki telanjang yang bernaung di atasnya. Kita bersama hanya berdua di bawah langit Tuhan yang berkuasa.

Bersama tanpa suara hanya hembusan angin yang berbicara. Kicau burung bergema dan gesekan daun menjadi musik yang memanjakan telinga. Tanpa saling tatap kita berjalan menuju arah yang sama.
Pic by: Soraya Pertiwi

Sebuah kursi tua yang terlihat lapuk menjadi pilihan. Dingin serasa menusuk tulang belakang. Bersamamu semua menjadi terasa hangat. Kita masih diam seolah terikat menjadi bagian dari tumbuhan yang tak bergerak. Aku masih menunggu kemana alur mimpi ini berlanjut.

Hmmmm....

Sebuah tarikan nafas berat.

"Sadarkah kau ini sebuah mimpi?" Tanyamu tanpa menoleh kepada ku. Aku menggangguk pelan sambil memain-mainkan kaki ku, menendang-nendang udara.
"Sial, aku pun sadar ini mimpi. Berarti saat kita terbangun kita akan tahu bahwa kita terjebak di mimpi yang sama."

Aku menoleh cepat dan secara bersamaan kamu juga menoleh.

"Mak, maksudmu ini benar-benar kamu dan sekarang kamu sedang berbaring di tempat lain?" tanyaku sedikit tergagap.
"Bila responmu seperti itu, berarti ini benar adanya." Jawabmu lalu kau lanjut. "Aaaaah.... dari semua wanita dalam kehidupanku kenapa aku harus terjebak dengan teman masa kecilku yang merusak persahabatan dengan sebuah perasaan sesaatnya?"

"Apa maksudmu dengan sebuah perasaan sesaat? dan kenapa kau bisa berbicara selugas itu? selama ini kau tak pernah mengatakan hal yang akn menyakiti perasaanku!"

"Mimpi ini tak nyata, dan aku juga hanya berbicara dengan imajinasi yang ku bangun dalam perasaanku. Ayolah, tidak mungkin benar ada orang yang terjebak di mimpi yang sama apalagi di tempat seindah ini. Aku membangun dunia khayalku sendiri. Dan kau juga berada dalam khayalanku."

Bulir mataku hampir jatuh setelah kata-katanya menguasai perasaan yang telah kukubur dalam tempo dulu.
"Ba..baik kalau menurutmu aku adalah khayalanmu, setelah aku menyatakan perasaanku dulu ada yang kau rasakan?"
"Sakit!" jawabmu keras.
"Harusnya sejak dulu dirimu sadar bahwa tak mungkin seorang perempuan dan lelaki yang bersahabat dari kecil tak punya perasaan ingin memiliki sedikitpun. meski ada peluang hanya bertepuk sebelah tangan tapi tolong jaga perasaanku! segampang itu kau pergi dengan lelaki yang belum tentu tidak akan menyakitimu!"

Sudah. Jatuh sudah air mata ku.
"Aaaah dan kini khayalanku menangis. Aku yang membuatnya menangis. Baguslah, selama ini aku hanya menghetikan tangisan mu yang disebabkan orang lain."

"Dimana?" tanya ku parau.
"Apanya?"
"Sekarang kau ada dimana?"
Kau terdiam sejenak.
"Disini. Aku disini. Sampai lusa."
"Baik, aku akan mencari tempatmu dan menemuimu esok. Mimpi ini sudah usai. Saat kita terbangun kita akan terjebak lagi di dunia nyata."
******
"RAKA!"
"Ri..sa? Risa!" 
Aku berlari menjejaki pasir sungai yang diselimuti alga biru. dingin yang sama, gema kicau burung yang sama dan musik dari gesekan daun yang sama. Dan aku menghambur ke pelukan Raka yang menghilang dari pandanganku selama 2 tahun.

"Bagaimana bisa kau menemukan tempat ini?" tanya Raka sambil mendekapku erat.
"Peri yang menuntunku kemari."

Lagi-lagi Tulisan Tentang Hati

Qalbu. hal yang paling istimewa diciptakan oleh Tuhan untuk makhluk ciptaan paling sempurna.
Aku mempelajari bagaimana syarat-syaraf neuron otak bekerja untuk menghasilkan buah pemikiran.
Lalu aku tak mengerti sesungguhnya bagaimana sebuah perasaan bekerja.
Kata orang-orang....
Itu semua dari HATI

Syaraf ku bekerja lagi dua kali lipat memikirkan lewat posisi hati yang ku maksud.
dan posisi hati yang mereka maksud.
dan posisi hati dalam ilmu pengetahuan.
Liver? or Heart?
Letaknya saja aku tidak tahu persis.

Dari cinta yang dijuluki Monyet,
Sampai cinta sejati yang di akhiri pernikahan sehidup semati,
Tapi aku tak tau bagaimana sebuah perasaan itu bekerja
Bagaimana Qalbu bekerja

Lalu........
Suatu kali dadaku terasa berdebar kencang
Ada sesuatu yang menyesakkan didalam sana
apakah ini mesin dari perasaan itu?
ia bekerja terlalu kasar dan keras sehingga aku tak sanggup menahan gejolaknya.

Sudahlah hentikan.

Aku sudah jatuh cinta.

Tapi tak tahu pada siapa.

Cerpen Mencuri bayang dalam kiasan

Awalnya, aku tak pernah menyangka dengan kehadiranmu. Pertemuan di Pet shop 4 tahun lalu seakan membuatku tak percaya kalau pertemuan pertama kita pernah terjadi. Lalu kau lenyap menyisakan ruang hampa yang tak kusadari apa namanya di dalam hati ku. Sekarang, kau datang kembali.

tuutt tuuut tuuut
"ha..ha, ha...lo?"
"Ya, halo dengan siapa ini?"
"Anu... ehm... Perkenalkan nama saya Dewi dari departemen konservasi perusahaan XYZ...."
"iya, lalu?"
"benar ini dengan mas Gagah? eh, Pak Gagah Syahreza?" aduh.. keceplosan.
"Iya benar ini saya. Ada perihal apa ya Bu Dewi?"
"........"
"halo bu dewi?"
"Tuuut...tuut"

Ternyata aku masih belum sanggup menerima kenyataan. Ku tutup gagang telepon dan kuangkat kembali. ku tekan tombol redial dan ku serahkan pada Fitri yang berada disebelahku. dengan tergagap Fitri menyambut uluran ggang telepon dariku, selanjutnya ia lancar menyampiakn informasi yang seharusnya ku berikan untuk mas Gagah, eh Pak Gagah Syahreza.
*****
"Mumut, tadi aku gak sengaja dapat kontak pemilikmu dulu lo... kira-kira dia masih ingat ga ya sama kamu? Tapi ga tau juga sih itu beneran dia atau enggak..." tanya ku pada hewan lucu bertelinga panjang yang sedang asik makan wortel yang aku pegang.
"Muut... jangan asik makan mulu dong, respon dikit kek." Aku menarik wortel yang sedang asik dinikmati mumut. Mumut tersentak dan menatapku tajam seolah berkata "Kalau akau bisa ngomong ntar kamu kira aku hewan jejadian lagi" dan segera dia kemabli mendekati wortel yang ku tarik lalu semakin asik melahapnya. Ah... mumut...
*****
4 tahun lalu
Sudah sebulan aku hidup di kontrakan sendiri, rasa sepi entah kenapa sering menyelimutiku. Padahal semasa kuliah aku juga ngekos sendirian. Mungkin saja karena aku tidak terlau sibuk dengan tugas seperti saat kuliah. Sekarang, sepertinya aku membutuhkan pendamping. Dan disinlah aku sekarang berhenti. Di depan Pet shop.

kling kling cring....

Gantungan dream cacther yang di gantung di pintu pet shop berbunyi saat aku membuka pintu.
"Selamat datang mbak, mau beli makanan hewan atau beli hewan peliharaan mbak?" Dengan ramah pegawai berkucir ini menyapaku.
"Rencananya mau beli hewan peliharaan, tapi saya mau lihat-lihat dulu boleh?"
"oh boleh mbak silahkan silahkan...nanti kalau ada yang membuat mbak tertarik panggil saya lagi ya.." kata pegawai berkucir ini lalu pergi melayani pelanggan yang lain. Akupun dengan asik melihat-lihat hewan-hewan lucu disini.

kling kling cring....

"Mbak, disini bisa jual hewan peliharaan?" Tanya orang tak dikenal yang baru masuk tadi setelah mencolekku. Aku terkejut. etdah...gue dikirain pegawai...
"Maaf mas, saya bukan pegawai disini. Mbak! mbak!" Aku dengan spontan memanggil pegawai berkucir tadi. Si Mas itupun tanpa meminta maaf kepadaku langsung nyelonong ke arah si pegawai berkucir. ah.. ada-ada saja.
"YAH, KOK GA BISA SIH? KELINCI SAYA SEHAT KOK!" tiba-tiba si mas gak sopan tadi bersuara agak keras.
"iya mas maaf, tapi prosedurnya kami tidak menerima hewan yang bukan berasal dari peternakan yang sudah berlisensi mas..."
"Ya sudah, biar saja kelinci ini saya lepas dijalanan saja." Si mas gak sopan tadi berlalu dan keluar dari Pet shop

kling kling cring....

Dari dalam aku memperhatikan mas gak sopan tadi. Dan yang membuatku terkejut, dia melepaskan kelinci di tangannya lalu meninggalkan kelinci lincah itu berlompat-lompat ria ke arah jalan raya.

kling! kling! cring....

Aku berlari dengan cepat keluar dan menangkap si kelinci lincah tadi. Si mas ga sopan itu malah ngeloyor pergi dan menyetop angkutan umum yang lewat. Saat dia telah masuk angkutan umum, dia melihat ke arahku yang sedang berjongkok memeluk kelinci miliknya. Dia melambai sambil tersenyum ke arah ku lalu menujuk lehernya sendiri. Dan kendaraan itu berlalu dengan menyisakan tanda tanya besar pada diriku. leher? dia tadi menunjuk lehernya kan? kenapa lehernya? dia ga bisa ngomong?
"Coba cek leher kelincinya mbak, ada kalungnya tuh. Mana tau ada pesan.." Tiba-tiba si pegawai berkucir itu sudah ada di sebelahku. Aku masih diderai kebingungan. Namun, tangan ku bergerak untuk memeriksa leher si kelinci. Benar saja, kalungnya yang berbandul seperti cincin berisi sebuah gulungan kertas kecil. Aku membukanya.

Nama: Mumut
Lahir : di lubang tanah halaman Gagah Syahreza, 12 Januari 2011
jenis kelamin : pria tangguh
Kesukaan: Wortel rebus dan air gula merah

P.s rawat aku baik-baik ya, solanya majikanku harus pergi ke luar negeri selama 3 tahun dan aku ga bisa di bawa. Pemilikku jomblo lo. Manatau jodoh kalau kamu rawat aku.

P.s lagi. semoga yang rawat aku cewek.

Aku mengernyitkan kening. Hari gini masih aja ada hal konyol seperti ini. 
"Yuk mbak, kita pilih kandang dan perlengkapan buat mumut. Nanti didalam saya jelaskan cara merawat kelinci." Si pegawai berkucir dengan santainya menyuruh saya kembali ke toko dan membeli ini itu. Ya ampun... hari yang aneh. Sambil melangkah ke arah toko aku menatap kelinci lucu ini. senyumnya manis dan...hangat. HAH? HANGAT?!
"MBAK, KELINCINYA NGENCINGIN SAYA!" pekikku pada si pegawai berkucir.

*****
kling kling cring....
"Mia, aku mau beli kandang baru buat si mumut. Udah ga nyaman lagi buat dia kayaknya" Kata ku pada Mia, pegawai yang dulu rambutnya di kucir sekarang udah hijaban.
"Nah, aku bilang juga apa mbak... maunya udah dari bulan lalu mbak beliin buat si mumut, kasian dia.."
"Ya kan duitnya baru ada sekarang, ngurusin si mumut lebih ribet dari ngurusin bayi!"
"Loh, mbak dewi udah punya bayi? kapan nikahnya mbak?"tanya mia konyol.
"Miaaaaaa udahan ah becandanya!" Mia tertawa dan lalu ke arah gudang untuk mengambil kandang big size

kling kling cring....
"Mbak, kenal sama yang namanya Mia gak?" aku terkejut tiba-tiba bahuku dicolek seorang pria yang baru masuk ke Pet shop. Aku balik badan dan memasang wajah ketus. loh? eh?
"Aaaa.... anu..... Mia... cari mia ya? ada apa ya mas ga.. eh!" spontan aku menutup mulutku.
"Oh, kamu yang tadi pagi nelpon ya? Ibu Dewi dari Konservasi kan?" Tiba-tiba dia main tembak langsung dengan menyebut namaku. Aduh Mia... cepetan balik..
"Kok, kamu kenal saya?"
"Kan saya baca deh nama kamu, dan saya ingat dengan penelpon aneh yang pertema tadi pagi." Kata mas Gagah dengan cueknya. Sial, aku ga sadar masih pakai baju kantor dan bed nama yang menuliskan nama serta posisiku.
"Mbak ini kandangnya!aduh maaf lama ya mbak dewi!" ujar mia yang sudah balik dari gudang.
(bersambung)


 

Puisi Kucing Mati

KUCING MATI

Sabtu,
Kulihat kucing terbaring
Di pulau jalan dua arah
raganya masih utuh
kucing mati
kucing..

ia terlihat gagah
bulunya penuh merata
telinganya masih tegap
tapi ia telah tegang

ia mati
di kerubungi lalat
entah sakit
atau pertempuran kekuasaan

yang pasti, ajal

Contoh puisi bahasa inggris "Poetry Another Story at Sunday Night"

Hello guys, This is not the first time I write poetry other than Indonesia language. Previously, I had wrote a poem in Japanese language and some in English since junior high school. Although my english is so bad, I brave my self to share to you guys, my poems in English. I didn't use google translation to make this hahahaha. Like usual a poem rhyme at the end, then this poem too . Do not see the letter at the end, but speak loudly. Enjoy :)
puisi bahasa inggris, poetry


Another Story at Sunday Night

This is night
i saw my face
heart feel sad
full of tears

you are gone
from my world
heart so alone
actually broken heart

tomorrow is monday
i wanna passed away
can't see you day by day

can you come back
like dream to see you again
like a sorrow attack
my life just full of pain

and tomorrow is monday
i wanna passed away

to waiting you
in heaven i will do

Thank you for reading my poem!

BAPER

bawa perasaan, menunggu, rindu, kangen
Waiting for you

Merenggut sepinya malam
Menyesap udara yang senyap

Ada wajah mu di linimasa milikku
dan aku, rindu....

ini malam
aku terbawa perasaan

Hilang Kendali

langit terlihat gelap
dari pagi sampai pagi. lagi.
Nafasku terasa megap
sepertinya besok aku akan mati

#Melawanasap

Tags