Pemilik kata

siapa disana
seseorang?
atau benda?
dia masih di dalam bayang-bayang

siapa disana?
hewankah?
atau manusia?
aku takut salah menerkah

dia pemilik kata
yang tak kuimbangi bahasanya

dia pemilik kata
yang membuatku seperti sakit jiwa

Buku.

#NULISRANDOM2015


(Se)Kilas

     Aku menatapnya lekat-lekat. Seseorang yang duduk santai menikmati cemilannya. ia sedang menikmati pemandangan di danau komplek ku. menikmati senja yang sebentar lagi menunjukkan diri dengan malu-malu. Terkesan cuek memang. Ah, atau ia sedang membiarkan ku menikmati matanya itu? senyumnya yang selalu merekah itu?

     "Na, udah mau maghrib. Ayo pulang." Ia berdiri dan menggenggam pergelangan tangan ku dengan sedikit memaksa. Tangannya bergetar. Aku sangat suka membuatnya kesal. meski ia menarik tanganku aku tetap tak beranjak dari rerumputan yang aku duduki. "Ayolah Na, Aku males deh kalau kamu mulai begini. Aku kan sudah janji pada Ayah mu hanya sampai sore." Ia mulai menarik pergelangan tanganku. 

Aku menatapnya nanar, berharap ia memberi ku sedikit waktu lagi disini. "Ayo sayangku." Ia mengucapkan itu dengan sangat lembut. aku beranjak berdiri di tuntun tangannya yang....kurus. Tulangnya terasa mengenai kulitku. Di hujani cahaya senja,kami berjalan pulang.

*****

Ryan. Aku mengenalnya dari kecil. Pertemuan pertama ku ketika umur ku baru 7 tahun. Dunia ku yang penuh kesendirian dan keheningan menjadi terusik olehnya. Badannya yang tambun menghalangi cahaya siang yang masuk dari jendela besar ruang tamu ku. Aku masih tak perduli. Dengan tubuh tambun nya ia mondar mandir yang menyebabkan sinar matahari selang-seling menerangi ruangan itu. aku mulai terganggu.Dunia ku merasa terusik. aku bersiap-siap untuk menghadriknya.
      
  "Eh,itu, kamu... anu..." Ryan yang ketika itu belum ku kenal membuka suara terlebih dahulu. Aku diam menanti lanjutan kalimatnya.
       
 "Kamu.. itu, kamar mandi dimana? aku..aduh..kamar mandi...itu Papa gak ada aku mau aissh..." Dia terlihat sangat bingung menyampaikan kata-katanya. Tapi aku cukup bisa menangkap maksudnya. Aku berdiri tanpa berkata apa-apa. Tanpa di suruh ia mengikuti ku. Melewati lorong-lorong rumah ku yang seperti kastil tua. kamar-kamar tua menghamburkan bau obat-obatan yang kurang aku sukai.
       
 "Ka..kamar mandinya di mana sih?issh... aduh.. aku mau pi..phiiiss" tiba-tiba Ia memecahkan keheningan. aku menoleh. mendelik. yang mau nunjukkin kamar mandi siapa juga?. Aku berbalik badan dan kembali ke ruang tamu dan menuju sudut ruang tamu. jari ku mengacung mengarah ke pintu kayu yang memiliki banyak lubang-lubang vertikal di bagian bawah pintu. pintu kamar mandi. Ryan segera berlari menghambur ke arah pintu. tangannya kanannya dengan cepat memegang handle pintu sementara tangan kiri nya menahan bagian selangkangan nya. rusuh sekali. sebelum ia menutup pintu ia menatap ku.
     
   "Jangan pergi dulu ya!jangan pergi! tungguin aku!" Brak! Ryan menutup pintu. aku terdiam di depan pintu. bukan untuk menunggunya. walau pada akhirnya aku menunggunya. Lama sekali? pikir ku sambil melirik jam besar di atas pintu. di rumah ku jam ada di mana-mana. Eh?apa dia pingsan?atau bunuh diri di kamar mandi seperti di komik detective? khayalan ku mulai menceracau kemana-mana.
       
"krieet" pintu kamar mandi terbuka. Lamm.. hampir saja aku keceplosan berkata 'lama sekali' . 
      
"Ehehehe.. lama ya? iya nih, aku ga tau kalo pipis kok  lama ya? ehehe... oh iya, nama aku Ryan" Ia mengulurkan tangannya sambil nyengir.
        
Eh? dia kan abis dari kamar mandi? tangannya..euuh
        
"HIH!"  dengus ku keras. aku berlari meninggalkan Ryan si bocah tambun menuju kamar ku di lantai 2.

*****

       Setelah pertemuan pertama itu ia semakin sering ke rumah kastil ku. sejak pagi sampai sore. walau saat pagi ia ada di ruangan ayahku bersama papanya. saat ku tanya, pipi gembulnya hanya terangkat ke atas. lalu kami bermain kembali. begitu setiap hari. Sekolah?
       
Aku memang tak pernah mengenyam bangku sekolah sejak kecil. Tapi aku bisa membaca, menulis dan berhitung dengan sangat baik. Ayah bilang aku anak yang cerdas. dan wajahku juga cantik seperti mendiang ibuku. Ya,saat aku lahir ibu meninggal. Sementara Ayah kala itu malah menolong hidup orang lain. Aku menjadi sangat pendiam dan bermain dengan imajinasiku sendiri. Aku hampir tak perduli dengan orang-orang sekitarku sampai akhirnya kedatangan Ryan mengusikku.
     
 "Aku ga bisa sekolah lagi. Padahal ada cewe yang aku suka di sekolah." Celotehnya suatu ketika. aku tak bergeming. tangan ku sibuk menyisir rambut barbie.
    
  "Di sekolah rame. temannya banyak. tiap pagi papa antar aku sekolah dan aku bisa main dengan banyak orang. gak kayak sekarang. aku di antar kesini mulu dan cuma punya teman kamu." Dahi ku mengernyit mendengarnya. Hah,teman? sejak kapan?
     
 "Anna." aku menoleh. "kamu gak mau tau kenapa aku ga bisa ke sekolah lagi?" Aku menggeleng.
      
"Aku kena kanker di kandung kemih." dia melanjutkan tanpa ku minta. namun kali ini kau tak mengacuhkannya.
      
"Ryan.. kena kanker?" aku terdiam. dan dia juga terdiam lama.

******

Entah sejak kapan aku jatuh cinta dengannya. semua mengalir begitu saja. bahkan aku lupa kalau dia berada di rumah ku karena penyakitnya. Terkadang aku berpikir jahat berharap agar dia tidak sembuh agar dia tidak punya alasan untuk keluar dari rumah ku. seperti saat dia akan melakukan pengobatan di luar negeri selama seminggu. aku sangat kehilangan dan takut dia akan sembuh. tapi ternyata tidak. dia masih perlu rehabilitasi dengan ayahku.

*******

Kini semua usai. Sejak terakhir kami pulang di hujani cahaya senja, keadaanya semakin memburuk. dia di isolasi di kamar khusus. lalu dia.... meninggalkan aku untuk selamanya.

kilasan-kilasan tentangnya masih berkecambuk di hati dan pikiranku. aku bingung, dulu aku tak ingin dia sembuh, namun karena penyakitnya dia malah pergi dan tak kembali. 

#NULISRANDOM2015


       
            


Janji yang hilang

'ya aku kesana satu jam lagi' -send

'bener ya bang?'-received

'iya, aku janji' -send

****
Rizki...?

aku telat menjemput Rizki satu jam dari waktu satu jam yang aku janji kan. sekarang aku melihat Rizki menjadi korban bom bunuh diri di sebuah mall tempat dia menungguku. kejadiannya setengah jam yang lalu.

#Nulisrandom2015

Jangan Tinggalkan Aku Sendiri

"AKILA!"
Seorang gadis tersentak merasa namanya di panggil dengan keras. lalu ia meringis kala melihat segaris celah yang mengeluarkan sedikit darah dari pergelangannya. seseorang yang tadi memanggilnya segera memeluknya erat.
"Kau melakukannya lagi,dasar anak bodoooooooh"
gadis yang bernama Akila itu tersenyum.
 -
"AKILA!"
seorang gadis telah kejang saat namanya di panggil dengan keras. di tangannya tergenggam erat kabel listrik yang tak lagi terisolasi. seseorang yang tadi memanggilnya segera membungkus badannya dengan selimut besar dan membopongnya untuk di bawa ke rumah sakit. "Dasar anak sakit jiwa ini,bodohnyaaaa"
Gadis yang bernama Akila itu tersenyum
-
"AKILA!"
Seorang gadis yang mulutnya berbusa melirik lemah saat namanya di panggil dengan keras. di sampingnya telah tumpah cairan pembersih kamar mandi. seseorang yang tadi memanggilnya segera meminumkan susu secara paksa setelah sebelumnya membersihkan mulutnya. "Apakah kau tidak bisa berpikir bodooooh"
Gadis yang bernama Akila itu tersenyum.
-
"TOLOOOONG! YA TUHAAAAN!! AKILAAAAAA"
seorang gadis yang tergantung dengan pakaian indah tak lagi tersentak,menoleh atau melirik saat namanya di panggil dengan histeris. ia di turunkan perlahan oleh orang lain. seseorang itu baru menyambutnya dalam pelukan saat ia telah di bawah. seseorang itu mengusap seluruh wajah Akila dengan tangannya yang terawat. Mata yang di hiasi bulu mata lentik itu basah dan semakin basah saat melihat senyum akila yang tak lagi bernyawa. seseorang itu meraih tangan Akila dan menemukan gumpalan kertas di sana. ia membacanya...
"Aku yang bodoh....Akila...."
-
"aku punya 999 nyawa untuk mencuri perhatianmu. namun aku tak bisa selama terus mencuri. amunisi ku akan habis. maka nyama keseribuku ku serahkan untuk membeli ruang dalam ingatanmu.
hanya ini yang bisa anak bodoh yang selalu ibu tinggalkan sendirian. terimakasih ibu. maaf untuk kebodohanku.-Akila"

Jatuh Cinta

aku jatuh cinta
dengan siapa kau tak boleh bertanya

bila kau tau kau bisa murka
mengataiku makhluk bodoh yang tak sengaja tercipta

aku tertawa
padahal kali ini aku jujur dan terbuka

siapa yang munafik
siapa yang picik

aku jatuh cinta
dengan siapa kau tak boleh bertanya

tapi untukmu ku beritahu saja
walau sebenarnya rahasia

yang ku cintai ini penguasa
ia di beri kuasa oleh yang maha kuasa

menggandeng lembut setiap manusia
untuk setia menemaninya setelah akhir dunia

menggeliat sayu dalam sukma yang tak lagi bertuan
aku mencintaimu makhluk dalam kegelapan

[seringai lebar wujud merah memeluk dari dalam kegelapan]

"Mari bersama ku dan habiskan dengan pesta pora di dunia fana ini"

#NULISRANDOM2015

Ada satu daun yang jatuh



Ada satu daun yang jatuh
Dari pohon yang kian sepuh
Sedikit lagi semua kan tiba
Sampai helai terakhir gugur jua

Ada satu daun yang jatuh
Di satu masa batas waktu
Dari pohon yang entah dimana
Tapi banyak yang percaya keberadaannya

Ada satu daun yang jatuh
Dan sesosok ruh
Usai waktu di tahapnya
Sekarang bingung mencari jalan cahaya

Katanya....
Ada pohon yang melambangkan jiwa manusia
Yang keberadaannya bukan di dunia fana

Ada satu daun yang jatuh
Ada sesosok ruh yang beradaptasi dengan dunianya yang baru...

#NULISRANDOM2015

Terhukum

pagi hari
kertas-kertas kosong berserakan
sore sajalah
kertas-kertas kosong di rapikan
malam sajalah
kertas-kertas kosong di sentuh
tengah malam sajalah
kertas-kertas kosong berserakan
tidur pulas sampai pagi

pagi
sore
malam
tengah malam

begitu saja sampai sang waktu menghukummu.

#NULISRANDOM2015

KECIL

seorang anak kecil dengan tangan kecil menyeret sekaleng cat yang tak kecil
ke halaman yang tak kecil anak kecil itu meletakkan kaleng cat yang tak kecil
ia berlari-lari kecil masuk ke garasi kecil dan kembali mengambil kaleng cat yang tak kecil

dengan tangan kecil ia memegang obeng kecil dan berusaha membuka kaleng cat yang tak kecil
tetesan-tetesan kecil keringat menyiratkan peluh di wajahnya yang kecil
PLOP! setetes kecil cat keluar dari kaleng cat yang tak kecil

seringai kecil muncul di wajah anak kecil yang masing memegang obeng kecil
perlahan tangan kecilnya membuka celah kecil pada kaleng cat yang tak kecil
seringainya tak lagi kecil,namun gigi-gigi kecilnya terlihat di mulutnya yang kecil

tangan kecilnya menghujam cairan di salah satu kaleng cat yang tak kecil
ia angkat tangan kecilnya dan memberi cipratan kecil pada langit yang tak kecil
setitik kecil pun langit yang kecil tak ternodai oleh karya tangan kecil

kelopak matanya mengecil memastikan bahwa tak ada warna baru di langit yang tak kecil
bulir-bulir kecil mulai jatuh dari sudut matanya yang kecil
lama, bulir kecil itu semakin banyak berjatuhan di wajahnya yang kecil

ia hanya ingin meberi warna yang kecil pada langit yang tak kecil
ia hanya ingin meberi pengaruh kecil pada langit yang tak kecil
tapi langit tetap biru muda tanpa ada noda kecil dari cat yang di cipratkan tangan kecil

"kakak." mulutnya yang kecil bersuara kecil
"kenapa." ia bertanya sambil mengepalkan tanganya yang kecil
"ini warna yang nyata tapi langit tak ternoda. mereka yang dewasa tak memiliki cat berwarna tapi bisa memberi noda pada langit yang luas. apa harus cat hitam baru aku bisa menodai langit,Kak?"

tiba-tiba, aku merasa otakku mengecil.

#NULISRANDOM2015

DI BAWAH POHON AKASIA

Aku merintih pilu di bawah pohon akasia

Meratapi luka hati yang ternganga

Kuputar putar jarum arloji yang telah mati

Namun waktu tak kunjung kembali



Aku menangis sendu di bawah pohon akasia

Menggaruk-garuk lengan sampai terluka

Namun tak membuat hati malaikat luluh

Diam menatap ku tak acuh



Aku tertangkup lemah di bawah pohon akasia

Mengais-ngais tanah seolah berbicara

Malaikat masih terus menunggui ku

Berharap dapat membantu



Di terpa hujan di bawah pohon akasia

Ku jeritkan satu kata

MAAAAAAFKAN AKU IBU!

Ibu hanya diam. Dengan tanah ia telah menyatu

#NULISRANDOM2015

Karma #1

PING!!!
Aku segera membuka smartphone ku. Dari Gita ternyata. 

udah dimana ka? -received
aku udah di gedung B git -send
ngumpulnya di ruangan yang mana?-send
di lantai tiga ruangan yang duluan ketemu-received
cepetan beberapa senior udah masuk ka!!-received

Aku segera lari-lari naik tangga ke lantai tiga.  smartphone ku tertus berbunyi 'PING!!!' dari Gita. 2 kali kaki ku nyaris terpeleset di tangga. sayangnya ini bukan  sinetron dan aku gak bisa jatuh di tangga trus di tampung sama cowok ganteng dari bawah.

PING!!!
PING!!!
INKA CEPAT!-received

"aku di sini Githh..hosh hosh hosh nhtar akhu ngathur naphas dhulu..." Aku duduk di bangku sebelah Gita. ngatur napas. aku perhatikan ke depan ruangan kelas. masih sepi. tapi ruangan sudah hampir penuh dengan mahasiswa baru. dan aku menoleh ke arah Gita yang tersenyum bahagia (baca:jahat) ke arah ku.
"Mana seniornya Git?kok masih sepi tuh di depan?mereka gak nyamar jadi maba kan?" tanyaku ke Gita.
"Ehehe, belum ada yang masuk Ka. masih ada 5 menit lagi sebelum jam 10. kan janjinya ngumpul disini jam 10. hehehe" Gita nyegir ke arahku dengan wajah yang terlihat amat bahagia sekali karena berhasil membuatku panik.
"Kutu kampret la kau Git." dikatain begitu Gita malah makin lebar cengirannya.
*****
Aku, Inka. Dan sahabat ku di SMP, Gita satu jurusan di bangku kuliah. sifat kami bertolak belakang. yah sudah biasa sih ada sahabat yang malah deket karena perbedaan mereka. aku tomboi dan Gita feminin abis. kalo suara kami agak bagus dikit. mungkin kami bisa gantiin Dara dan Mita personil The Virgin. Tapi sayang nya suara kami berdua sama-sama ancur banget.
******

Tags