Kepada Perokok

 Sejak dulu, sampai saat ini

Aku tak menyukai bau para perokok

Tak bisa, tatkala ku coba jauhi

Kuperingati, abai ucapan ku bak ayam berkokok 


Berat. Amat berat sekali.

Memikirkan masa depan?

Aku saja berpikir dua tiga kali untuk menjadikan mereka teman

Apalagi jadi pasangan 


Tak siap tak ingin tak mau 


Mending memeluk dan mencium aroma keringat sebagai bukti ia bekerja keras diluar sana 


Bukan malah menyambut sambil mengernyitkan dahi tatkala mencium aroma sengit nikotin yg khas sekali 


Lihat, katanya.

Diluar sana banyak yang hidup berumur panjang dan sehat-sehat saja 


Hey sialan, aku yang jadi penyakitan. 


Kalau beruntung berumur panjang, terkena kanker berkepanjangan. Mampus, tak mendengar ocehan perempuan. 


Kan belum terjadi, katanya.

Hari ini aku masih butuh sebat untuk berpikir, bersosialisasi dan bekerja. 


Hey, ah aku sudah tak tega lagi memaki

Jadi silahkan para perokok tetap berjalan mengasap dengan kepercayaan diri 


Hanya saja, tak ada ruang untukmu untuk kita bertemu berkepanjangan dikemudian hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau ada yang ga bagus tolong dikasi tau ya, biar penulis bisa menyempurnakan tulisannya :)
kalau ada ide lanjutan cerita juga di terima...
Makasih :D

Tags