366 Hari Bersajak - 3. Pesan Untuk Masa Depan

Bukan sajak, hanya kumpulan kata-kata.


Nak, maafkan ibu jika nanti kita sudah bertemu, banyak hal mungkin akan sulit untukmu mengerti. Ibu tak akan mengizinkanmu bermain gadget sebelum usiamu mencapai 7 tahun. Sebisa mungkin, setiap saat, kita akan bersama, karena, meski mungkin terdengar seperti mimpi, ibu akan berusaha semaksimal mungkin untuk hadir 24/7 dalam kehidupanmu. Mungkin impianmu terdengar seperti sesuatu yang sulit dicapai, namun siapa yang bisa menghentikan mimpi? Mimpilah sebesar-besarnya, karena ibu akan memperkenalkanmu pada berbagai hal untuk memperluas wawasan dan impianmu.


Masa kecilmu akan diisi dengan berjalan-jalan di pasar, karena ibu ingin memberikan makna bahwa setiap pekerjaan memiliki nilai yang sama berharga. Mereka yang mencari nafkah dengan keringatnya akan mendapatkan pahala yang melimpah. Dunia ini harus berlelah-lelah, karena istirahatnya akan ditemukan di kehidupan setelahnya. Nak, tulisan ini ibu buat sebagai pengingat untukmu kelak. Meskipun kamu mungkin sibuk dengan urusan dunia, ingatlah bahwa kekayaan sejati adalah waktu luang yang memungkinkanmu beribadah dengan khusyuk.


Nak, entah kelak kamu akan sendiri atau bersama saudara, ingatlah bahwa kita adalah keluarga. Tak ada ikatan yang lebih kuat dari ikatan darah, meskipun sifat kita mungkin berbeda karena gen yang berpadu dan mengekspresikan dirinya dengan unik. Maafkan ibu jika terkadang tampak berbeda dari ibu-ibu lain. Ini mungkin terdengar kritis, namun ibu merasa bahwa kita, sebagai keluarga, perlu menjaga diri dari pengaruh luar yang mungkin merugikan. Dunia yang kamu lihat mungkin besar, namun kebenaran sejati hanya ditemukan dalam Al-Quran dan Hadist.


Nak, ibu mengizinkanmu menjadi apa pun selama tidak menyakiti manusia, alam, atau sekitarmu. Ibu khawatir jika tidak mampu menanamkan keimanan yang kuat atau jika kamu terpengaruh oleh hal-hal yang tidak baik. Ibu memiliki harapan besar agar kau memahami pentingnya tauhid. Ibu telah berusaha keras dalam pendidikan dan pelajaran agar tidak ada kebingungan saat membesarkanmu, karena mungkin kita tidak akan tinggal di kota besar, namun duniamu akan ibu buat seluas alam semesta.


Nak, jika suatu hari kau bisa membaca ini, maafkan ibu jika ada yang salah. Maafkan ibu yang mungkin terkadang terlalu memaksa atau sulit memahami generasimu. Ibu telah berjuang untuk mempersiapkan diri menghadapi zamanmu kelak. Jangan pernah berharap ibumu akan meminta maaf untuk cara mendidikmu, karena menjadi orangtua berarti melakukan yang terbaik dengan apa yang dimilikinya untuk menciptakan masa depan yang baik bagi anaknya.


Nak, jika kita masih bersama saat kau membaca ini, peluk ibu, ya.


#Inspired tren hei Kidz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau ada yang ga bagus tolong dikasi tau ya, biar penulis bisa menyempurnakan tulisannya :)
kalau ada ide lanjutan cerita juga di terima...
Makasih :D

Tags