366 Hari Bersajak - 18. Bagaimana aku bisa baik-baik saja

Rasanya hati terus bergetar
meruntuhkan dinding batu akibat tawa
meluruhkan lapisan angkuh didalamnya
semakin tipis, dan menjadi mudah terluka

Pemberitaan belum kunjung memberikan rasa lega
Bantuan masih terjebak diperbatasan sana
ledakan masih mendominasi suara
padangan masih dihujani senjata

semantara ada yang mengambil momen
mengirimkan bantuan 
yang kita tau takkan mungkin lewat perbatasan
takkan sampai sesuai permintaan

Gulana menyiksa, setiap Tuhan berikan ku nikmat
Ini serasa ujian, saat bersyukur bisa menjadi mudharat

Pintaku surga abadi
tapi didunia aku sibuk sendiri
Pintaku kubur yang damai
tapi didunia aku ribut sendiri

aku  takut diambil kenikmatan iman
aku  takut layas dalam memandang ujian

Meski... tidak boleh berjalan terus-terusan dalam kekhawatiran
Tentu suratan dan perjanjian berbeda-beda bagi setiap insan

Semoga Allah segera selesaikan,
Semoga Allah segera beri kebaikan,
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau ada yang ga bagus tolong dikasi tau ya, biar penulis bisa menyempurnakan tulisannya :)
kalau ada ide lanjutan cerita juga di terima...
Makasih :D

Tags