Suatu Siang di Dalam Angkutan Umum

Siang ini terik sekali, aku sampai beberapa kali salah menyetop angkutan umum. aku mau menyetop angkot 110 berwarna kuning. entah kenapa aku malah menyetop setiap angkot yang berwarna kuning. 10,11,132.... ah, hari ini memang terik sekali.

Aku melamun sejenak lalu tersentak karena melihat angkot kuning bernomor 110 telah lewat di depan ku. syukurlah ada orang yang turun tak jauh dari tempat ku berdiri. Segera aku berlari setelah menepok jidat sendiri atas lamunan ku.

Seorang wanita muda bergeser saat aku naik. Memberi ku tempat. Dan seorang ibu yang memakai jilbab lebar namun super tipis sehingga aku bisa melihat kalung di lehernya serta rambutnya yang di gelung berantakan sedang menatap ku dari atas sampai bawah. Mungkin karena baju dan jilbab ku yang dobel sana dobel sini. Jujur harinya memang panas, namun bukan karena pakaian yang ku gunakan.

Terkantuk-kantuk aku dalam angkutan umum ini. Lalu seorang ibu naik dan langsung mengeluh kepada semua penumpang. "Aduuh buuuk, panas banget hari ini ya. Aduh kacanya ga bisa di buka ya?" semua penumpang hanya terseyum menanggapi perkataan sang ibu. Si ibu melihat seorang anak kecil yang di pangku ibunya telah basah bersimbah keringat. "Aduuuh pak supirr, ga bisa di buka ya kacanya apa? liat ini anak kecil kepanasan keringetan. gak ada yang punya tissue?" , Pak supir menyahut dari depan, "Bisa buk! agak tekan sikit bukaknya!"

Aku segera merogoh kantungku dan mengeluarkan tissue, "Ini bu." si ibu menoleh dan mengambil tissue dari tangan ku. ia segera mengusap keringat di wajah dan leher si anak. lalu ia berusaha membuka jendela angkutan umum yang kami naiki. ternyata upaya nya tak berhasil. "aduuuuh pak supiiiir, gak bisa di buka ini..!"

Angkutan kami berhenti. lalu pak supir turun dan membukakan semua jendela kendaraannya. "Memang agak susah ini bu." kata pak supir dan kembali ke bangku supir.

Tujuan ku sudah sampai."Pinggir,Pak" aku bergegas turun setelah menyunggingkan sedikit senyum ke arah para penumpang angkutan. aku menyodorkan beberapa lembar uang seribuan.

Angkutan umum itu pergi. dan entah kenapa aku senang bertemu dengan ibu tadi.

#NULISRANDOM2015

1 komentar:

Kalau ada yang ga bagus tolong dikasi tau ya, biar penulis bisa menyempurnakan tulisannya :)
kalau ada ide lanjutan cerita juga di terima...
Makasih :D

Tags