Masih dengan secangkir kopi

Kala ku kecil,
Ada saat dimana aku mampu terjaga sampai pagi
Mengobrak-abrik kotak mainan, rak buku, apa saja
Membuat ibuku terbangun dan membujuk, "Nak, tidurlah"
Aku beranjak menuju rajang tingkat
Berbaring dan memeluk boneka kesayangan, sembari membayangkan pagi menjelang
Jalan-jalan. Jauh.

Begitulah, setiap kali ada perjalanan.
Aku takkan bisa tidur, membayangkan jalan-jalan.


Kala ku remaja,
Ada saat dimana aku mampu terjaga sampai pagi
Kadang mengoprak-oprek komputer, mengetik, apa saja
Membuat ibuku terbangun dan mengomel,"Besok sekolah, tidur!"
Aku beranjak mengarah kamar
Diam-diam tetap tak tidur, membuka buku pelajaran, sembari komat-kamit
Semoga semua yang aku baca masuk kedalam ujian

Begitulah, setiap kali akan ujian
Aku takkan bisa tidur, gelisah karena tak mencicil belajar


Kala ku mulai dewasa
Ada saat berhari-hari aku terjaga sampai pagi
Kadang berharap dapat mencuri 1 jam yang terpakai untuk tidur agar tak dihitung sang waktu
Membuat ibuku terbangun dan menatapku prihatin,"Masih banyak tugasnya?"
Aku menatap kertas-kertas tugas kuliah dengan air sudah menggenang disudut mata
"Jangan ditanya-tanya, bu!" Desisku sambil menahan tangis
Semoga selesai, semoga tak terlambat,

Begitulah, hari-hari kuliah
Nyaris tak ada waktu tidur, memikirkan sekian halaman yang mau ditulis lagi


Kini, 
Ada saat aku tak ingin terjaga sampai pagi
Namun kadang tak sengaja meminum secangkir kopi
Kafein merangsang adrenalin atas tubuhku yang tidak terlalu toleran
Membuat ku menggila, menulis, membaca, dan jika dirasuki Bandung Bodowoso, ikut kubangun candi yang ke seribu malam ini
Ibuku tak lagi terbangun, justru aku yag melihatnya tertidur pulas di ruang televisi
Aku menatap ibu. Khidmat mendengarkan dengkurnya yang pelan
Ibu masih ada bersamaku, bersama kita.

Begitulah hari-hari dewasa
Saat sudah berhenti bertumbuh, namun berkembang dalam penalaran yang terbentuk dari malam-malam-malam sebelumnya.


Masih dengan secangkir kopi dari 5 jam lalu
Bersemayam dalam lambung yang lemah
Takkan lagi kusiksa, lebih baik kupaksa mata terpejam
Karena aku tak boleh lelah dan tertidur untuk kisah yang menunggu esok hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau ada yang ga bagus tolong dikasi tau ya, biar penulis bisa menyempurnakan tulisannya :)
kalau ada ide lanjutan cerita juga di terima...
Makasih :D

Tags